Kesederhanaan yang Kaya: Rahasia Hidup Bahagia di Era Konsumtif
Di dunia yang terus mendorong kita untuk memiliki lebih banyak, konsep kesederhanaan justru menjadi harta karun yang terlupakan. Tapi tahukah Anda? Kesederhanaan bukanlah tentang hidup miskin atau kekurangan, melainkan tentang kekayaan batin yang sesungguhnya.
Kesederhanaan sejati adalah:
Bukan kebodohan, tapi kebijaksanaan memilih apa yang penting
Bukan kekanak-kanakan, tapi kedewasaan menerima hidup apa adanya
Bukan ketidaktahuan, tapi kerendahan hati untuk terus belajar
Seperti dua sisi mata uang, kesederhanaan dan kerendahan hati tidak bisa dipisahkan. Mereka adalah fondasi dari:
Kesederhanaan lahiriah: Hidup sesuai kebutuhan, bukan keinginan semata
Kesederhanaan batiniah: Hati yang jernih dalam relasi dengan Tuhan dan sesama
Dalam artikel ini, kita akan menggali:
Perbedaan mendasar antara hidup sederhana dan hidup kekurangan
Kekuatan transformatif kesederhanaan di era konsumtif
Cara praktis mengembangkan kesederhanaan lahir dan batin
Kebahagiaan sejati yang ditemukan dalam hidup sederhana
Mari kita temukan bersama kekayaan sejati yang tersembunyi dalam kesederhanaan!
Warren Buffett, bapak investor dunia di usia ke 89, berkesimpulan, uang bukanlah sumber kebahagiaan dan tidak menciptakan kualitas hidup. Lalu apa yang menjadikan bahagia menurut orang dengan kekayaan USD 90,1 milyar ini?Menurut orang terkaya nomor lima versi majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat Forbes tahun 2022 ini menyebut, kebahagiaan didapatkan ketika ia bisa menikmati pekerjaannya dan bisa bekerja dengan orang-orang yang dicintai bekerja bersamanya. Ia menambahkan bahwa uang memberikan kebahagiaan yang semu.
Tapi tentu saja bagi Buffett, uang tidak menjadi masalah dalam hidupnya. Ia dapat menggunakannya untuk hal-hal yang bisa membantunya untuk berbahagia, seperti liburan dan menonton.
Masing-masing orang memiliki pandangan berbeda dengan kekayaan dan uang. Bahkan berbeda pula dalam menyikapi harta itu sendiri. Ada yang kaya dengan berfoya-foya, tapi juga ada yang sederhana tapi kaya. Untuk yang terakhir tulisan ini dibuat.
Sederhana tapi kaya…Apa bisa? Apa sih maksudnya? Apakah yang dimaksudkan dengan sederhana itu? Sederhana bukan berarti kebodohan, kekanak-kanakan, atau ketidaktahuan. Sederhana itu berlawanan dengan kesombongan, keegoisan atau berlagak sudah tahu segalanya. Sederhana dan kerendahan hati, seumpama dua sisi mata uang. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Sederhana batiniah adalah hati dan pikiran yang jernih.
Kesederhanaan adalah suatu kebajikan yang luhur.
Seseorang dikatakan sederhana, jika mau menerima apa adanya dengan kerelaan
yang tulus. Ada dua macam kesederhanaan yaitu kesederhanaan lahiriah dan
batiniah. Kesederhanaan lahiriah berarti
memakai segala sesuatu dengan tidak memandang bulu dan jika pun memakai
sesuatu, itu disebabkan karena sesuatu itu sangat dibutuhkan. Kesederhanaan
batiniah menyangkut relasi kita dengan Tuhan dan sesama.
Manusia seringkali jatuh hanya karena kekeliruan
yang dianggapnya benar,tidak ingin dipandang rendah,tidak mau dihina serta
disepelekan pada akhirnya melakukan berbagai cara yang tidak benar agar diakui oleh orang lain. Pada
dasarnya perbuatannya itu salah dan hanya merugikan diri sendiri. Memang
dihargai manusia sungguh baik namun apa arti segalanya jika ditolak dihadapan
Tuhan. Kita harus selalu menyadari bahwa Allah sangat ingin melihat hati
umat-Nya tetap rendah hati dan suci kudus dihadapan-Nya.
Kesederhanaan bukanlah berarti kita harus hidup dalam kemiskinan, tetapi lebih kepada hati yang mau diajar dan menerima setiap firman Allah dengan tulus serta melakukannya dalam kehidupan sehari-hari dengan motif yang murni. Kesederhanaan dimulai dari sikap hati. Orang-orang yang hatinya sederhana, memakai pakaian atau mobil mahal pun tidak merasa memiliki nilai diri lebih dari sesamanya.
Kesederhanaan tidak mencari hormat
dan penilaian dari manusia. Sikap hati yang sederhana tidak merasa dirinya
berharga dengan fasilitas yang menempel di tubuhnya, kendaraan, rumah, hormat,
kedudukan, pangkat, pendidikan, dan segala hal yang membuat orang menilai dia
lebih. Ini mudah diucapkan tetapi melakukannya tidak mudah.
Mengapa sih kita harus menjadi sederhana? Untuk menuju tujuan harus melewati jalannya. Untuk sampai kepada Bapa harus melewati Tuhan Yesus. Untuk mencapai hidup kekal kita harus menjadi sederhana, seperti Yesus yang adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, yang mengambil bagian hidup manusia sederhana.
Tapi pertanyaan selanjutnya adalah “ Bagaimana menjadi sederhana di hadapan Tuhan?” Sederhana di hadapan Tuhan berarti mengakui keterbatasan, kekurangan, kedosaan dan mohon belas kasihan Tuhan. Merendahkan diri, bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan tidak akan melupakan dirinya. Tanpa Tuhan hidup kita tak akan berarti apa-apa.
Orang percaya diajar untuk hidup
sederhana, hidup dalam kebenaran moral Tuhan, dan diajar untuk
mengorbankan apapun. Sayangnya kesederhanaan sering diartikan dengan tidak
boleh memakai perhiasan, fasilitas yang harganya mahal. Kesederhanaan
diidentikan dengan kemiskinan. Filosofi kesederhanaan bukan seperti itu. Kita
harus bisa membedakan berpenampilan di mana dan bertemu dengan siapa.
Kesederhanaan tidak diukur dari hal-hal fisik ataupun lahiriah, walau tentu
kesederhanaan yang benar pasti mempengaruhi penampilan fisik juga.
Hidup dalam kesederhanaan akan mengajarkan kita banyak hal tentang hidup, seperti rasa syukur atas apa yang kita miliki sebagai anugerah Tuhan, kita mampu mengenal rasa cukup, persekutuan dengan Tuhan lebih baik, kita mampu menyadari apa yang dialami orang lain dan yang terpenting hidup sederhana membuat hidup tenang dan bahagia dari segala kegelisahan atau perkara dunia.
Tuhan tak pernah menilai manusia
berdasarkan apa yang dimilikinya atau seberapa kehebatannya.Tetapi Tuhan selalu
menilai seseorang berdasarkan kerendahan hatinya serta ketaatan-Nya melakukan
segala kehendak Tuhan. Jadi sahabat wanita, mari kita hidup penuh dengan
kesederhanaan di bumi tetapi tetap kaya di hadapan Allah. Kesederhanaan adalah prinsip utama
dalam Kerajaan Allah.
Mari kita coba ringkas konsep kebahagiaan ini:
1. Kesederhanaan di Era Modern
Paradoks pilihan: Semakin banyak pilihan justru membuat kita kurang bahagia
Minimalisme sebagai tren gaya hidup urban
Digital detox: Kesederhanaan di dunia digital
2. Manfaat Hidup Sederhana
Ketenangan pikiran yang lebih besar
Kebebasan finansial dari gaya hidup konsumtif
Relasi lebih bermakna dengan orang terdekat
3. Praktik Kesederhanaan Sehari-hari
Belanja bijak: Butuh vs ingin
Menata ruang hidup dengan prinsip less is more
Mengembangkan rasa syukur atas apa yang dimiliki
4. Kesederhanaan Spiritual
Meditasi dan doa untuk menjernihkan pikiran
Pelayanan sederhana kepada sesama
Membebaskan diri dari beban materi
Penutup
Kesederhanaan bukanlah akhir perjalanan, melainkan permulaan kebebasan sejati. Saat kita belajar hidup sederhana, kita justru menemukan kekayaan yang tak ternilai.
Bagaimana pengalaman Anda menerapkan kesederhanaan dalam hidup? Apakah tantangan terbesar yang Anda hadapi? Mari berbagi inspirasi di kolom komentar!
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.