Adakah Kesempatan Kedua itu?

Daftar Isi


Tidak mudah bagi siapapun mengakui kesalahan yang sudah dilakukan untuk kemudian diperbaiki. Tapi bila kita melakukannya akan membuat kita bahagia. 

Sebenarnya adakah kesempatan kedua atau second chance itu? Atau kesempatan itu sebenarnya hanya sekali? Dalam banyak hal memang tersedia kesempatan kedua. Tapi apakah kesempatan kedua tersebut? Kalau ada bagaimana kita menggunakannya?

Saat kita masih duduk di bangku sekolah, kita pasti pernah mengikuti evaluasi atau biasa disebut dengan istilah ulangan. Dan pada saat nilai hasil ulangan jelek atau dibawah ketentuan nilai minimal yang harus dicapai, biasanya akan dilakukan remidi atau ulangan kedua untuk memperbaiki nilai. Ini berarti kita masih diberikan kesempatan, kesempatan kedua untuk bisa mendapatkan nilai yang lebih baik. Itu dalam bidang pendidikan. 

Di keluarga pun juga begitu. Misalnya saja anak-anak kita melakukan kesalahan, pasti kita akan memaafkannya dan memberikan kesempatan untuk mereka bisa memperbaiki dirinya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dalam pekerjaan juga begitu, apabila kita melakukan kesalahan tidak langsung diberhentikan, biasanya diberikan dulu surat peringatan agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama dan performa kerja kita menjadi lebih baik lagi.

Dalam hidup kita, tidak ada kesempurnaan. Setiap orang dalam hubungannya dengan Tuhan pasti pernah jatuh salah. Bisa penyembahan ber­hala ala modern (uang, kekuasaan, kenikmatan), bisa juga kesombongan, kebencian, dan sebaginya. Bobotnya, masing-masing pribadilah yang tahu.Terhadap kajatuhan itu, kita menyadari bahwa Tuhan masih memberi kesempatan. Selama masih diberi hidup, berarti masih diberi waktu untuk berubah. 

Nah sejauh manakah kita menyadari dan menghidupi kebaikan Tuhan itu? Manusia pada umumnya selalu berpikir hidup ini adalah kesempatan, namun kesempatan yang dimaksudkan mereka adalah kesempatan untuk meraih kesuksesan menurut ukuran dunia. 

Itulah kenapa kita melihat ada begitu banyak orang yang ingin meraih kesuksesan hidup, mereka mempertaruhkan waktu, tenaga, dan pikiran mereka, bekerja keras siang dan malam, supaya mereka bisa meraih apa yang dinamakan kesuksesan hidup menurut dunia. Artinya dengan kesuksesan yang mereka raih berarti mereka bisa menikmati hidup dalam berbagai kesenangan yang dunia tawarkan. 

Dengan demikian maka mereka akan hidup menuruti hawa nafsu dan keinginan diri yang dianggap itu menyenangkan, dan memuaskan hasrat hati mereka. Bagaimana dengan prinsip hidup kita sebagai orang percaya? Kalau dikatakan bahwa hidup ini adalah kesempatan, apakah kita juga memiliki prinsip hidup yang sama dengan orang-orang dunia pada umumnya? 

Memang benar hidup ini adalah kesempatan, tetapi bagi orang percaya kesempatan yang dimaksudkan disini adalah, kesempatan untuk berjuang supaya bisa memiliki standar hidup seperti yang Allah kehendaki.

Hidup seperti yang Allah kehendaki adalah, hidup dalam kesucian, kekuduan dan kebenaran Allah. Artinya kesempatan hidup yang kita miliki harus dipertaruhkan hanya untuk hal yang satu ini. Bagaimana kita bisa hidup seperti yang Allah kehendaki.

Dalam kehidupan kita memang banyak sekali toleransi. Tujuannya hanya satu, apabila kita sudah melakukan kesalahan maka kita bisa memperbaiki diri kita, menjadi lebih baik lagi. Sebenarnya kita harus bersyukur ya apabila kita bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri. Tapi sayangnya kesempatan-kesempatan kedua yang diberikan seringkali tidak dipergunakan dengan baik. Bukannya berubah menjadi lebih baik tetapi justru mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama. Lalu bagaimana dengan kita orang-orang percaya?

Ada ungkapan yang mengatakan Our God is the God of second chance. Artinya Tuhan Yesus selalu saja memberikan kesempatan kedua kepada kita anak-anaknya. Terutama bagi kita yang mungkin sudah mulai menjauh dari Tuhan, jalan kita sudah mulai melenceng dari kebenaran Tuhan. Begitu panjang sabar dan kasih setia Tuhan, sehingga Dia terus berulang-ulang memberikan kita kesempatan demi kesempatan untuk kita berubah, berbalik dari jalan-jalan yang sesat untuk kembali ke jalan Tuhan.

Selama kita masih hidup di dunia ini, kesempatan akan selalu terbuka. Tuhan terus menanti kita untuk kembali pada sang Gembala, dan berhenti menjadi domba-domba sesat. Benar, kesempatan masih terbuka, namun kita juga harus ingat bahwa kesempatan itu tidak akan datang selamanya. Pada suatu saat nanti, kesempatan akan tertutup untuk selamanya. Kesempatan akan selalu terbuka ketika kita masih hidup. Setiap kita harus menyadari bahwa, kalau nafas hidup ini masih kita hirup, itu artinya Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk bertobat dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Ada kata bijak yang menyatakan bahwa kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya. Tapi ternyata Tuhan kita masih terus saja memberikan kita kesempatan. Oleh karena itu jangan pernah kita sia-siakan setiap kesempatan yang ada.  Banyak orang yang menyesal begitu rupa saat kesempatan itu tidak digunakan dengan baik, yang ada tinggallah penyesalan. 

Berbuat salah itu manusiawi dan mendapat kesempatan kedua untuk memperbaiki adalah anugerah. Ada kalanya kesempatan kedua pun sulit dilakukan orang tertentu terhadap masalah tertentu, namun yang menggaris bawahi adalah motivasi. Hati, itulah yang dilihat Tuhan terlepas dari jatuh bangunnya seseorang di dalam dosa. Tuhan Yesus memberikan kesempatan kedua. 

Kesempatan kedua bukan dilihat dari seberapa hebat orang itu tetapi seberapa sungguh motivasi hatinya. Hari ini Tuhan menilai bukan dari jabatan keagamaan, bukan berapa banyak absensi ibadah, atau kedudukannya di mata masyarakat, tetapi seberapa sungguh hatinya untuk melakukan yang benar, baik, sedap didengar dan patut dipuji. 

Tiap detik, tiap menit, Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk kita. Pilihan ada di tangan kita, apakah kita mau melakukan hal-hal yang baik dan itu membawa kita kepada sesuatu yang lebih baik atau kita melakukan hal-hal yang buruk dan itu membawa kita semakin jauh dari Tuhan.

Hari ini setiap kita memiliki kesempatan kedua bukan karena dilihat orang tetapi karena dilihat Tuhan. Tuhan tidak mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu, tetapi memberi kesempatan kedua untuk percaya, berharap dan hidup di dalam Dia. 

Berapa lama kita memiliki kesempatan hidup di dunia ini?  Selamanyakah?  Tidak ya sahabat wanita. Menyadari bahwa kesempatan itu sangatlah terbatas, jadi tugas kita menemukan kesempatan dalam setiap situasi yang ada, sebab jika hidup ini berakhir tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat.  

Sesudah mati tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat baik bagi diri sendiri atau sesama. Selagi Tuhan memberi kesempatan, kita gunakan sebaik mungkin supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari. Namun, sekarang, pada saat ini juga, kita mempunyai kesempatan yang mungkin tidak akan pernah kita jumpai lagi. 

Kesempatan ini bukan hanya merupakan kesempatan yang berharga, tetapi khusus. Jam kehidupan kita hanya berputar satu arah. Jam kehidupan kita secara perlahan akan tidak berputar dan akhirnya akan berhenti secara mendadak dan tak terduga. Sudah siapkah kita untuk saat itu?

Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita

Posting Komentar