Begini Mengatasi Anak Pemalu
Pemalu (shy) adalah mudah merasa malu. Dan hal ini kadang terjadi pada anak. Sebagai orang tua terkadang bingung bagaimana cara mengatasinya. Apalagi bila rasa malu itu berlebihan.
Tidak jarang
kita menyikapinya dengan ekspresif dan keras. Bahkan kita terkadang kuatir
terhadap perubahan yang terjadi pada anak termasuk ketika anak berubah menjadi
pemalu dan pendiam bahkan senang menyendiri.
Melalui tema
yang akan kita bahas ini saya begitu bersyukur karena secara tidak langsung kita
jadi banyak belajar untuk mendidik anak-anak. Ternyata percaya diri adalah
pondasi yang penting bagi kehidupan sosial dan kesehatan mental seorang anak.
Rasa percaya diri yang dimiliki seorang anak merupakan kunci kesuksesan di masa
mendatang.
Percaya diri
dapat berperan besar dalam membentuk pola pikir seseorang yang mempengaruhinya
dalam bertindak. Dengan demikian akan memudahkan anak untuk mudah bergaul,
berani menampilkan potensi mereka dengan penuh percaya diri yang dapat berujung
pada keberhasilannya kelak sebagai orang dewasa. Untuk itu sangatlah
disayangkan bila seorang anak memiliki sifat pemalu.
Pemalu
adalah suatu keadaan dimana anak malu atau takut untuk melakukan sesuatu. Bisa
malu karena merasa tidak bisa atau malu karena merasa berada di lingkungan yang
tidak dikenal sehingga anak merasa kurang nyaman dan takut untuk melakukan
sesuatu.
Kurang percaya diri, sifat pemalu dan minder yang dimiliki seorang anak dapat membuatnya tidak menunjukkan bakat atau potensi yang dimilikinya tidak tergali seluruhnya. Mungkin kita bertanya-tanya, kenapa anak kita pemalu? Beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak memiliki sifat pemalu:
- Karakter bawaan sejak lahir
- Pola asuh awal yang keliru, seperti anak terlalu dimanja, dilindungi dan tidak diberikan kesempatan untuk banyak berinteraksi dengan orang lain
- Karakter orang tua yang juga pendiam, murung dan pemalu, akan dijadikan contoh oleh anak-anaknya
- Tidak adanya teman bermain untuk anak
- Jarang melibatkan anak dalam komunikasi
Berikut adalah beberapa usaha untuk mengatasi perasaan malu dan tertutup yang berlebihan pada anak:
- Memberikan penghargaan yang sesuai bila anak mampu melakukan hal-hal sesuai harapan dan memberikan sanksi atau hukuman yang sesuai bila anak melakukan kesalahan
- Mengarahkan anak dan memberikan motivasi bahwa anak memiliki kemampuan dan kelebihan
- Memberikan kesempatan anak untuk berinteraksi dengan banyak orang seperti bermain di sekitar rumah dengan anak-anak tetangga, ikut sekolah minggu atau jika orang tua mampu dapat mengikutsertakan anak pada les kesenian atau les yang lain agar anak bisa berinteraksi dan bergaul dengan banyak orang lain selain keluarga
- Meluangkan waktu untuk menemani anak belajar dan bermain bersama
Dalam
mendidik anak, kita orang tua biasanya terjebak pada berbagai ketakutan,
kejengkelan ataupun ambisi untuk membuat anak kita agar menjadi seperti yang
kita inginkan. Larangan maupun pembatasan orang tua merupakan cermin ketakutan
apabila terjadi sesuatu pada anak-anaknya. Sementara pada sisi yang lain ketika
anak menunjukkan kebandelan dan kebebasan dalam berekspresi seringkali dianggap
sebagai beban yang perlu dibatasi.
Kadangkala
kita sebagai orang tua juga begitu berambisi untuk membentuk, bahkan
memaksa anak kita agar berprestasi di
segala bidang tanpa mau melihat bagaimana sesungguhnya batas kemampuan anak
kita dan minat apa yang dimilikinya. Hal ini justru bisa membuat anak-anak
tertekan dan berubah menjadi anak yang pendiam dan pemalu, terutama ketika apa
yang kita inginkan tidak berhasil mereka raih.
Sahabat
wanita, dalam mendidik anak-anak, kita sebagai orang tua memang perlu
melepaskan ambisi. Kita harus bisa melapangkan hati kita untuk menerima
kelebihan dan kekurangan anak-anak kita, karena Tuhan menciptakan setiap anak
berbeda dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita tidak bisa
menuntut di luar batas kemampuan mereka. Yang bisa kita lakukan adalah
mendidiknya dengan baik sesuai dengan firman Tuhan.
Adakalanya kita juga harus memberikan kebebasan dan keleluasaan dalam batas-batas tertentu kepada anak dalam berekspresi, karena hal ini justru akan mengembangkan kejiwaan anak menjadi seseorang yang aktif. Sehingga anak tidak menjadi malu dan taku terhadap lingkungannya dan dengan motivasi yang tepat dari orang tua anak akan menjadi lebih percaya diri.
Jujur terkadang kita merasa belum mampu menjadi orang tua yang baik, mungkin anda juga merasa seperti itu. Tapi dengan pembahasan kali ini kita berharap kita bisa belajar bersama tentang sebagian kecil dari sifat anak-anak yang cukup penting yang perlu lebih kita pahami dan mengerti.
Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.