Hidup Harus Memiliki Visi dan Misi
Rencana dapat diraih ketika kita menciptakan visi dan misi sehingga ide-ide itu terus dilanjutkan. Kehilangan minat dan semangat di saat kita kehilangan peduli dengan apa yang dicita-citakan.
Maju mundur atau back and forth sebuah perjalanan hidup terkadang dialami. Bahkan urusan usaha bisa terjadi. Tapi dalam sikap maka maju terus dan pantang mundur harus menjadi prinsip.
Maka jalan terbaik adalah hidup ini harus memilki visi dan misi untuk melihat ke depan. Tantangan dan rintangan pasti ada tapi bukan berarti tidak ada gol yang menjadi tonggak untuk diraih.
Banyak orang yang takut untuk maju karena mereka melihat begitu banyak rintangan yang menghadang. Mereka berpikir bahwa “mundur” adalah jalan terbaik untuk menyelamatkan mereka dari berbagai hal buruk. Mereka tidak bisa melihat jalan keluar yang ada di depan mereka karena takut untuk berjalan melaluinya.
Dalam sebuah pertandingan lari, satu tujuan utama seluruh peserta adalah berlari secepat-cepatnya di dalam lintasan mereka tanpa peduli apa yang ada di kanan kiri mereka dan bisa mencapai garis finis pada urutan yang pertama.
Mungkin pernah melihat suatu perlombaan lainnya, seperti perlombaan balap sepeda. Dalam perlombaan tersebut, peserta akan berlomba dalam sebuah lintasan. Setiap peserta akan berusaha secepat-cepatnya untuk meraih kemenangan dengan terlebih dahulu mencapai garis finis. Disadari atau tidak, pada dasarnya hidup sama dengan perlombaan tersebut.
Saat ini kita sedang berada di lintasan, sedang ada di arena perlombaan. Garis finis selalu berada di depan dan bukan di belakang. Kita harus bergerak maju bila ingin mencapai garis finis. Bilaingin menjadi juara atau meraih hadiah maka kita harus menyelesaikan perlombaan dengan baik. Tak ada kata menyerah atau berbalik arah dalam suatu perlombaan. Garis finis selalu berada di depan bukan di belakang. Begitu pula masa depan berada di depan karena yang berada di belakang adalah masa lalu.
Lalu bagaimana hidup bisa maju jikatidak berani untuk melangkah dan mengambil resiko yang ada? Kita harus ingat bahwa waktu yang sudah dilewati tidak akan pernah bisa diputar ulang lagi.
Waktu itu layaknya argo yang terus berjalan. Jika kita tidak menetapkan tujuan di dalam hidup maka sebenarnya membayar sangat mahal untuk kehidupan ini, layaknya membayar taksi yang hanya berhenti di suatu tempat saja. Namun jika menetapkan tujuan yang jelas dan pasti, maka “argo” yang kita bayar akan sebanding dengan tujuan yang diinginkan.
Disadari atau tidak, setiap yang mengakui percaya kepada Yesus secara otomatis sedang mengikuti “perlombaan lari” tersebut. Setiap kita harus memiliki tujuan utama yaitu harus berlari dalam jalur yang telah Tuhan sediakan untuk kita dan bisa mencapai garis finis pada akhirnya nanti.
Kita harus bisa menguasai diri kita dalam segala hal agar kita tidak tergoda dengan apa yang ada di kanan kiri kita. Apakah itu sahabat wanita? Tentu saja godaan dosa, jerat iblis, kenikmatan duniawi, yang menawarkan kesenangan duniawi sesaat. Karena bukan sesuatu yang fana yang akan kita dapatkan melainkan hidup kekal di surga.
Kehidupan kita juga sama seperti sebuah sepeda, Kita harus tetap mengayuhnya untuk bisa menempuh tujuan hidup atau kita akan tertinggal ketika memilih untuk berhenti. Kita harus tetap mengemudikan kehidupan ini pada arah dan tujuan yang benar yaitu tetap memandang Yesus sebagai akhir dari semua tujuan. Jangan pernah berbelok untuk menempuh jalan pintas karena itu hanya akan membawa pada sebuah kebinasaan. Jalan pintas menawarkan banyak kenikmatan tetapi akan menjerat dalam belenggu dosa.
Memang sulit untuk bisa melakukan itu semua, banyak godaan, cobaan dan ujian. Namun itulah yang harus dilakukan. Berlari terus dalam jalur tanpa melenceng ke kiri atau ke kanan agar bisa sampai pada garis akhir. Sebagai istri dan ibu bagi anak-anak juga harus siap menjadi rambu-rambu untuk keluarga mengingatkan mereka agar mereka juga bersama-sama dengan kita berjalan lurus tanpa melenceng untuk mencapai garis finis.
Bila kita bisa melakukannya bersama-sama dengan keluarga akan lebih bersemangat dan termotivasi dalam menghadapi kehidupan ini. Satu hal yang bisa memotivasi untuk terus berlari tanpa lelah yaitu bahwa Yesus menanti di garis akhir dan Dia telah menyiapkan mahkota kehidupan yang kekal bagi kita.
Tetaplah mengayuh, tetaplah berlari, tetaplah berusaha, tetaplah berdoa dan tetaplah berharap. Pandanglah Yesus karena hanya pada Dia terdapat segala berkat dan kemuliaan. Jangan pernah berhenti dan menyerah pada kehidupan karena hanya Tuhan saja yang berhak menghentikan kehidupan kita.
Tentukan tujuan hidup kita yaitu Yesus dan bayarlah berapaun harganya untuk kita bisa sampai pada tujuan tersebut. Tanpa tujuan yang jelas, kita hanya akan berputar-putar membuang-buang waku hidup kita yang begitu berharga.
Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita jatuh sampai tergeletak. Tuhan sudah menyediakan “kursi roda” buat agar setelah mengalami keterpurukan, masih bisa melihat harapan. Kita bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan segala sesuatu dengan baik.
Dalam menjalani hidup ini kita selalu ditemani oleh Bapa Sorgawi dan terus menyertai kita dalam kesulitan. Bapa memberikan tanganNya untuk mendampingi kita. Sebesar apapun masalah teruslah berjalan menghadapinya karena kita memiliki Bapa yang selalu mendampingi kita semua. Kita hanya perlu menyelesaikan perlombaan ini dengan baik dan menemukan garis finis. Dan sahabat wanita, jadilah pemenang dalam setiap tantangan yang disuguhkan oleh dunia kepada kita.
2 Timotius 4:7 “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”
Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.