Menghadapi Anak yang Super Cuek
Cuek amat sih kamu? Komentar orang tua kepada anaknya. Orang tuanya bingung bagaimana cara menghadapinya. Apalagi ditambah dengan cuek dan dingin, maka akan menimpulkan pusing tujuh keliling.
Pada umumnya
anak-anak memang hanya mau mendengarkan hal yang menurutnya menyenangkan saja.
Jadi berdasarkan beberapa artikel yang saya baca, cara kita dalam menyampaikan
isi pesan yang perlu diubah sehingga tidak terkesan memerintah, menyuruh,
menegur ataupun melarang.
Saat anak cuek, coba kita amati apa yang sedang dilakukannya. Bisa jadi ia cuek karena sedang sibuk melakukan sesuatu seperti bermain atau menonton TV atau sesungguhnya ia mendengar tetapi berpura-pura tidak mendengar karena menganggap perintah yang disampaikan tidak mengenakkan seperti diminta mengambil sesuatu atau disuruh berhenti bermain.
Mungkin kita bisa mendekati anak dan mengulangi
pesan yang kita sampaikan. Kita mengajaknya berbincang sambil menatap matanya
dan memegang tubuhnya. Mungkin dengan cara ini anak akan mau mendengarkan apa
yang kita bicarakan.
Berbicara
dengan anak memang memerlukan seni tersendiri, oleh karena itu kita memang
perlu mengenali karakter anak kita masing-masing. Ada beberapa hal yang dapat
lebih kita perhatikan apabila kita berbicara dengan anak-anak kita :
• Menggunakan kalimat pendek dan
sederhana
Apabila kita
menggunakan kalimat yang panjang dan berbelit-belit, anak akan semakin tidak
mendengarkan, entah karena mereka tidak mengerti atau justru karena mereka
malas mendengarkan karena terlalu berbelit-belit.
• Tidak terkesan memerintah atau
melarang, menghakimi, mengancam atau menuduh
Ada beberapa
cara bicara yang bisa kita ubah contohnya bila kita ingin melarangnya menonton
TV hindari berkata “Ayo matikan TV dan
tidur!”, akan lebih baik bila kita berkata “ Kamu kan sejak pagi capek belajar
dan bermain jadi sebaiknya istirahat dulu”
• Menunggu waktu yang tepat
Untuk berbicara dengan anak kita juga harus melihat waktu yang tepat, apakah anak sedang lelah atau rewel khususnya bagi anak kecil. Atau anak sedang asyik dengan aktivitasnya, justru kita tidak akan didengarkan.
• Meminta tolong
Jika kita
ingin anak melakukan sesuatu, ada baiknya jika kita mengucapkan “minta tolong”.
Hal ini
diharapkan agar anak tidak merasa dipaksa
saat diperintah, sekaligus mengajari anak untuk bersikap santun.
• Memberi contoh
Apabila anak
sedang berbicara dengan kita, kita harus memberi contoh menjadi pendengar yang
baik sehingga anak akan mencontoh kita untuk selalu mendengarkan apabila ada
seseorang yang berbicara dengannya.
• Sesekali bersikap tegas, perlu
dilakukan pada saat anak memang sudah tidak disiplin, melanggar peraturan, tetapi
tidak perlu berteriak, karena berteriak justru akan membuat anak merasa takut
dan cenderung lebih keras kepala
• Jangan membandingkan anak, kita
harus memahami bahwa masing-masing anak berbeda, memiliki karakter dan juga
kemampuan yang berbeda-beda.
• Memberikan motivasi, bisa dengan
memberikan pujian setiap kali anak memenuhi permintaan kita
• Memberikan pengertian tentang
maksud perintah kita serta akibatnya apabila tidak dilakukan
Cinta kasih
orangtua kepada anak memang bisa saja diwujudkan dengan mengoreksi kesalahan si
anak dan memperbaikinya kelakuannya. Hanya masalahnya jangan sampai kita
melakukannya dengan cara yang kasar atau sampai menimbulkan sakit hati pada
anak. Kalaupun marah, mungkin kita bisa menjelaskan dengan baik apa alasannya.
Jangan gengsi pula untuk meminta maaf karena kita telah marah kepada mereka.
Sahabat wanita, perilaku cuek pada anak perlu segera dikoreksi sedini mungkin. Sebab bila diabaikan dikhawatirkan perilaku ini dapat mengganggu sosialisasi dengan teman-temannya di sekolah, guru, bahkan masyarakat nantinya. Sebagai ibu kita harus berbesar hati untuk mengubah pola asuh yang selama ini kita terapkan terutama mengenai cara berkomunikasi.
Artikel ditulis oleh Monika Oedjoe untuk program Radio Wanita untuk Wanita
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.