Zona Nyaman dan Masalah yang Menunggunya

Table of Contents


Apa Itu Zona Nyaman?

Zona nyaman atau comfort zone secara psikologis, emosional, dan perilaku di mana seseorang merasa aman, terkontrol, dan tidak stres. Biasanya dalam zona ini, segala sesuatu sudah akrab, mudah diprediksi, dan risiko kegagalan atau kesulitan sangat rendah.

Istilah zona nyaman atau zona nyaman adalah sebuah zona atau wilayah di mana hidup kita merasa nyaman di sana, tidak ada ketakutan, tidak ada kegelisahan dan segala sesuatu berjalan sesuai dengan harapan. 

Ketika disuruh memilih antara hidup yang penuh dengan tantangan dengan hidup yang aman, nyaman-nyaman saja, mana yang akan kita pilih? Tentunya kebanyakan dari kita akan memilih yang kedua. Kita lebih menyukai hidup yang tenang, aman, nyaman, tanpa masalah dan tantangan. Semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada problem serius.

Benar, hidup di zona nyaman memang sesuatu yang menyenangkan. Saking nyamannya bahkan banyak orang merasa enggan untuk meninggalkan zona nyaman mereka. Saat mereka merasa hidup berkecukupan, pekerjaan mapan, rekan kerja menyenangkan, hidup tanpa masalah, semua berjalan dengan teratur, kebanyakan orang pasti menolak untuk meninggalkannya.

Bahaya Zona Nyaman dalam Kehidupan

Meskipun terasa nyaman, berlama-lama di zona ini memiliki bahaya. Apa itu? Zona nyaman akan menghambat pertumbuhan. Orang akan berhenti belajar, mengembangkan keterampilan baru, dan mencapai potensi penuh. Lalu berikutnya adalah menjadi stagnasi, yaitu hidup menjadi monoton dan statis. Anda tidak bergerak maju, baik dalam karier maupun pengembangan diri.

Kemudian zona nyaman berimbas kepada ketakutan berlebihan terhadap datangnya perubahan. Jadi ketika perubahan tak terhindarkan datang, Anda akan lebih sulit beradaptasi dan merasa cemas atau kewalahan. 

Kadangkala kita takut untuk meningalkan zona kenyamanan. Mungkin tidak hanya penulis, namun sebagian besar dari antara kita juga demikian. Apapun akan kita lakukan asal tidak mengusik daerah nyaman kita. Benarkah begitu? Sebagai salah satu contoh yang sederhana dan spesifik juga sih menurut saya yaitu dalam hal melayani. Bukankah lebih nyaman menjadi jemaat saja? Bisa duduk manis, tidak perlu capek atau pusing memikirkan pelayanan. Tetapi apakah benar seperti itu? 

Memutuskan aktif melayani Tuhan terkadang dianggap sama saja cari masalah. Seringkali bukan semangat yang kita dapat, sebaliknya justru kritikan, kecaman bahkan gosip. Tidak melayani salah, melayani dibilang cari muka. Memang tidak semua jemaat seperti itu, tetapi beberapa orang jemaat saja yang bersika seperti itu bisa saja membuat kita down dan patah semangat dalam pelayanan.

Dalam hal menolong sesama. Diam terkadang lebih aman daripada memberikan pertolongan, karena bisa saja beresiko tidak mendapatkan ucapan terima kasih tetapi malah dikecewakan atau istilahnya “nulung malah kepenthung”. Kemudian dalam hal menanggapi panggilan Tuhan dalam hidup kita. Tak jarang membutuhkan keberanian kita untuk keluar dari daerah nyaman kita menuju daerah yang penuh tantangan. Apakah kita berani?

Sebenarnya setiap individu, terutama kita kaum wanita adalah individu yang memiliki potensi yang luar biasa. Setiap kita diciptakan yang terbaik dari yang baik. Tetapi banyak orang kehilangan kepercayaan diri saat ingin mencoba tantangan baru. Mereka umunya tidak memiliki keberanian untuk menghadapi kegagalan dan takut bila harus menghadapi kondisi yang lebih buruk. Sementara kondisi yang mereka rasakan sekarang ini sudah nyaman. Inilah yang membuat kebanyakan orang begitu terbuai dengan zona nyamannya. 

Padahal keluar dari zona nyaman tidak berarti kita melakukan hal-hal yang sulit dan negatif. Keluar dari zona nyaman justru bisa membuat kita terus tumbuh, berkembang dan berbuah.

Bagaimana sih sebenarnya zona nyaman itu?

 Zona nyaman dapat membuat kita tidak peka terhadap kehendak Allah. Kenyamanan sering kali membuat kita terlena dan lupa kalau sesungguhnya Tuhan menciptakan kita untuk menjadi alat kemuliaanNya. 

  • Zona nyaman dapat membuat kita tidak peka akan kebutuhan sesama kita. Berada di zona nyaman mungkin bisa memberikan kita perasaan tenang, setiap kebutuhan kita terpenuhi, dan kita menjadi tidak peka dan tidak peduli dengan kondisi orang lain.

Beberapa cara untuk keluar dari zona nyaman:

  •  Belajar sesuatu yang baru, dengan mempelajari sesuatu yang baru kita bisa membiasakan diri dalam situasi yang baru serta mengembangkan pengetahuan dan kemampuan kita
  •  Memperluas sudut pandang, untuk keluar dari zona nyaman, kita perlu memperluas pandang kita. Misalnya ke daerah, tempat kerja atau lingkungan yang sangat berbeda dengan kehidupan kita sehari-hari. 
  • Bersosialisasi dengan orang-orang yang baru, agar kita memiliki keyakinan untuk bisa keluar dari zona nyaman
  • Memiliki tujuan, untuk keluar dari zona nyaman kita harus memiliki tujuan yang jelas, misalnya kemana kita akan pergi, mengetahui resiko yang akan kita hadapi nantinya.
  • Memiliki keberanian, satu hal utama yang harus kita miliki untuk dapat keluar dari zona nyaman tentu saja keberanian kita, jangan sampai melakukan suatu hal apabila kita ragu-ragu, takut dan tidak yakin. 
Tetapi tidak semua beranggapan bahwa kita harus keluar dari zona nyaman. Ada juga yang menganggap bahwa hidup ini untuk mencari kenyamanan, jadi kenapa justru harus ditinggalkan? Rugi kan? Yang harus dilakukan justru memperlebar dan mengembangkan zona nyaman yang kita miliki.

Semuanya adalah pilihan hidup kita. Tidak ada yang mengharuskan kita untuk keluar dari zona nyaman. Pilihan hidup dan pendapat setiap orang ataupun setiap keluarga mengenai zona nyaman pasti berbeda-beda. Tetapi satu hal yang harus kita ingat adalah mendekatkan diri pada Tuhan Yesus. Dialah yang memiliki hidup kita. 

Cara Menyadari Diri Berada di Zona Nyaman

Seseorang mungkin berada di zona nyaman jika:
 * Rutinitas yang Kaku: Setiap hari, minggu, atau bulan terlihat sama persis.
 * Kurangnya Tantangan: Anda merasa pekerjaan atau kegiatan Anda saat ini terlalu mudah dan tidak lagi memicu semangat.
 * Menolak Peluang Baru: Anda sering mengatakan "tidak" pada tawaran untuk mencoba hal baru, bepergian, atau mengambil proyek yang menantang.
 * Minimnya Kegagalan: Anda sudah lama tidak melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan (karena Anda hanya melakukan hal-hal yang sudah pasti berhasil).

Bila kita mengandalkan Tuhan maka apapun rencana Tuhan yang terjadi di dalam hidup kita, kita akan bisa menerimanya dengan penuh sukacita, apakah itu dalam zona nyaman kita ataupun bila kita harus keluar dari zona nyaman. Berbicara tentang ruang nyaman, Yesuslah pribadi yang memiliki ruang paling nyaman. 

Di ruang nyamanNya Ia tinggal sebagai Raja dari segala raja. Tempat yang begitu indah, nyaman penuh dengan sukacita. Tetapi Ia turun ke dunia, meninggalkan zona nyamanya untuk melayani dan menyelamatkan manusia. Bila Yesus saja rela melakukannya untuk kita, mengapa kita tidak mau meninggalkan zona nyaman kita untuk melayani Tuhan? 

Bukankah semua yang kita miliki, zona nyaman kita, semua berasal dariNya? Jadi sahabat wanita, apakah pilihan anda? Berdiam diri bagaikan katak dalam tempurung? Ataukah keluar dari comfort zone kita untuk melayani Tuhan?

Posting Komentar