4 Cara Mengatasi Anak Bertengkar dengan Saudaranya

Daftar Isi


Mengatasi anak yang bertengkar dengan saudaranya sangat penting diketahui untuk menunjukkan kita sebagai orang tua yang adil dan smart dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi anak.

Tingkah polah anak seringkali menggemaskan kita sebagai orang tua. Mereka sering menjadi hiburan yang bisa menghilangkan kepenatan, capet bekerja, begitu melihat anak-anak kita yang lucu semuanya terasa hilang. Kita menjadi tenang ketika anak-anak kita bersama dengan saudaranya bermain, bersendau gurau, begitu menghibur kita sebagai orang tua.

Tapi ada kalanya mereka bertingkah sangat aktif dan ketika mereka sedang bermain mereka terlibat pertengkaran dengan saudaranya. Betengkaran dengan saudaranya selama bermain bersama bisa terjadi pada anak. Dan sebenarnya hal itu wajar-wajar saja selama mereka bertengkar sampai batas beradu argumen.  

Hitung-hitung mereka berlatih untuk menyampaikan sebuah gagasan dan belajar untuk mempertahankan pendapat yang dilatihnya melalui saudaranya. Namun jika pertengkaran sudah sampai kepada tindakan fisik, maka di sinilah orang tua perlu untuk turun tangan. Atau juga, bila pertengkaran tersebut menghasilkan aduan atau tangisan, maka di sinilah kita perlu hadir untuk memberikan pendapat atas persoalan yang sedang mereka hadapi.

4 Cara Orang Tua Mengatasi anak bertengkar dengan saudaranya yaitu:

  1. Sebagai orang kita jangan langsung reaktif berdasarkan perkiraan kita sebagai orang tua. Contohnya, jangan sekali-kali kita mengambil kesimpulan awal di mana pasti yang salah adalah kakaknya atau malah adiknya. Hindari memutuskan keberpihakan berdasarkan subyektifitas kita sebagai orang tua. Hal ini penting untuk diingat, supaya anak yang sedang menghadapi persoalan “rumit” bagi mereka, tanda kutip, tidak merasa memiliki pihak pengadil yang tidak baik. Keberpihakan kepada salah satu anak akan menimbulkan sakit hati kepada yang lain yang dalam hal ini anak yang merasa tidak dibela. 
  2. Kengetahui persoalan terlebih dahulu, apa yang menjadi penyebab munculnya pertengkaran tersebut. Bertanyalah dengan wajar, apa yang menyebabkan mereka berbeda pendapat. Sekaligus hal tersebut sebagai cara mereka punya kesempatan untuk cooling down terlebih dahulu. Bila kita sudah menemukan akar masalahnya, cobalah memberikan beberapa tawaran solusi. Hal ini juga menjadi sebuah latihan mereka belajar menyelesaikan masalahnya sendiri bial terjadi hal yang sama di kemudian hari.
  3. Pastikan kita menanyakan apakah solusi yang kita berikan itu adil bagi semua pihak? Dan bila salah satunya belum bisa menerima usulan kita tersebut maka cobalah untuk membujuk anak yang merasa sulit menerima usulan dari kita sebagai orang tua dengan kata-kata pujian.
  4. Bila pertengkaran itu pada akhirnya berhasil diselesaikan maka hal berikutnya adalah melatih anak untuk saling memafkan. Kalau perlu ajarin anak untuk menunjukkan kasih, dengan ciuman atau pelukan kepada saudaranya. Ingat, jangan memandang kakaknya yang harus terlebih dahulu, atau adiknya yang harus mengalah, tetapi pancinglah keduanya untuk lebih dahulu memafkan, lebih dahulu mengasihi saudaranya.

Ingat, bahwa menjadi orang tua yang adil bagi semua anak-anak ketika mereka terlibat dalam pertengkaran akan menjadikan kita akan dihormati. Kita akan dipercaya sebagai orang tua yang menjadi tempat mereka mengadukan setiap masalah yang sedang dihadapi. Sekaligus bagi anak, menyelesaikan setiap persoalan yang muncul dengan saudara, dan mereka bisa meyelesaikan atas bantuan orang tua sebagai ajang latihan ketika kelak mereka sudah besar. Latihannya yaitu ketika mereka punya masalah, orang tua telah menanamkan prinsip-prinsip terbaik untuk menyelesaikan setiap persoalan yang datang.

Paling penting adalah dengan mengatasi pertengkaran anak dengan saudaranya akan menjadikan mereka untuk memandang orang tuanya sebagai orang tua yang adil, tidak memihak dan patut menjadi tempat untuk menyelesaikan.

Posting Komentar