Berkat Tuhan Bentuknya Seperti Apa?
Berkat Tuhan itu kayak gimana sih bentuknya? Uang, rumah gede, harta melimpah, atau berupa materi-materi yang kelihatan. Kalau begitu kasihan mereka yang dalam keadaan minim. Apakah mereka tidak diberkati Tuhan?
Ingat saja, banyak orang tua kita dulu minim memiliki uang sedikit tapi mereka sanggup menjadikan cukup bagi lebih dari lima anak bahkan 8 anak, hingga besar, bisa sekolah, bahkan kuliah. Yang mereka lakukan adalah disiplin mengatur dari hal-hal dari yang bukan bentuk duit. Dan, apakah dalam posisi kekurangan itu mereka tidak diberkati Tuhan. Penghargaan terhadap berkat Tuhan seharusnya tidak hanya didasarkan kepada apa yang kelihatan saja.
Kembali kepada cerita orang tua kita dulu. Dari masalah baju yang dipakai disesuaikan dengan dana yang ada, dan soal makanan misalnya, mereka mengaturnya dari cara memandang makanan itu sendiri.
Misalnya saja, tidak sedikit orang tua mengajarkan anaknya untuk tidak membuang-buang atau menyisakan makanan di piring, alasan yang dipakainya terkadang tidak masuk akal kalau dipikirkan sekarang. Misalnya, nanti nasinya menangis kalau dibuang. Beruntung ajaran tersebut menancap di kepala saya dan dengan pola lain saya menerapkan kepada anak-anak.
Pengalaman saja, bila anak saya yang paling kecil sedang makan, terkadang memang sedikit rewel dalam hal makan dan sering tidak habis makanan yang sudah disediakan. Jadi mau tidak mau ya saya sebagai ibunya yang menghabiskan. Tidak baik membuang makanan karena bisa makan saja itu sudah merupakan berkat untuk kita. Membuang makanan sama saja dengan membuang berkat. Begitu prinsip yang tertanam di kepala saya
Berbicara berbicara tentang berkat, sesungguhnya apa sih yang kita pahami tentang arti berkat? Jujur saja, pemahaman kita tentang berkat Tuhan bisa jadi sangat dangkal. Tidak sedikit dari kita yang mengartikan berkat sebagai kekayaan materi yang berkelimpahan. Ketika kita berdoa meminta berkat dan kemudian kita mendapatkan rezeki yang berlimpah, kita merasa mendapatkan curahan berkat. Muncullah pula pengajaran yang menyimpulkan bahwa jika seseorang yang dikenan Tuhan pasti diberkati dengan kekayaan yang melimpah. Sebaliknya, orang yang hidup kekurangan dianggap sedang didisiplinkan oleh Tuhan. Benarkah demikian?
Sebenarnya mengukur dan menilai berkat Tuhan dari sudut materi semata-semata atau apa yang kelihatan sangat sempit cara pandang tentang berkat Tuhan. Bagaimana pun kondisi kehidupan kita, baik itu kaya, miskin, sehat, sakit, berlimpah atau dalam kekurangan, seharusnya tidak mempengaruhi kondisi hati kita.
Berkat Tuhan bisa datang dalam banyak bentuk, berkat tidak harus berarti duit, tetapi lebih besar dari pada sekedar menerima segepok uang, tidak peduli apa pun kondisi kita, sepanjang kita menerima janji Tuhan dan mampu mengucap syukur kepadaNya atas apa pun yang terjadi. Inilah pengertian yang benar dari hidup yang diberkati oleh Tuhan meskipun keadaan yang ada sepertinya kelihatan kurang baik di pemandangan manusia.
Berkat Tuhan sangat beragam bentuknya, walau umumnya orang lebih mudah
melihat dan mengukur besarnya berkat Tuhan dari aspek duit, sedangkan berkat Tuhan non duit kurang mendapat penghargaan sebagai berkat Tuhan.
Meremehkan berkat lain selain duit bisa saja terjadi, padahal kalau dipikir-pikir, bisa tidur nyenyak saja semalaman dan bisa bangun pagi dengan kekuatan baru, bernafas dengan lancar, badan dalam keadaan sehat dan tidak sakit-sakitan, pergi pulang dari kerja atau sekolah dengan selamat, semuanya dianggap sebagai hal yang biasa dan lumrah saja. Padahal itu juga sebagai bentuk berkat Tuhan
Padahal itu semua adalah berkat Tuhan yang
luar biasa. Kita seringkali tidak menyadari ketika tubuh ini sehat, pekerjaan
atau usaha berjalan lancar, rumah tangga adem ayem, anak-anak bertumbuh secara sehat dan pintar semua
adalah karena kasih setia Tuhan, karena berkat Tuhan bagi kita, tidak datang
atau terjadi dengan sendirinya.
Sekarang saya ingin menyinggung soal bakat, talenta, kelebihan, apakah itu menjadi bentuk berkat Tuhan, atau anggaplah itu sebagai kelebihan kita semata? Bila seperti itu maka yang terjadi adalah, kita bisa abai menggunaka berkat itu sendiri. Jadi talenta kalau kita menganggap sebagai berkat Tuhan maka artinya kita berbicara mengenai pemberian dan
kepercayaan dari Tuhan.
Banyak cara tersedia untuk mengapresiasi karunia Tuhan. Mari kita perhatikan karunia yang Tuhan percayakan kepada kita, yang mungkin berwujud kendaraan, bakat menulis, pekerjaan, atau kemampuan artistik seperti melukis, menyanyi, dan menari, serta banyak lagi. Pertanyaannya, apakah kita sudah menghargai karunia Tuhan dengan menggunakannya untuk memuliakan-Nya? Keselamatan, ketenangan, kedamaian, perlindungan, kenyamanan, dan keberhasilan hidup yang hakiki tidak bisa kita temukan tanpa Tuhan, meskipun kita menjelajahi negara manapun di dunia ini. Semua itu merupakan berkah dari Tuhan bagi kita, umat manusia.Ketika kita berdoa meminta Tuhan memberkati usaha kita dan memberi kelimpahan buat kita, ingatlah bahwa ada kewajiban yang harus kita lakukan di sana.
Apakah kita sudah menghargai berkat Tuhan secara benar dan menjalankan kewajiban kita seperti yang Dia kehendaki? Ingatlah bahwa semua yang kita miliki bukanlah atas hasil jerih payah kita semata, tetapi itu merupakan berkat yang indah dari Tuhan. Kita semua punya hak untuk memakai uang yang kita peroleh dari pekerjaan kita, itu benar, tetapi Tuhan mengingatkan kita untuk memakai secukupnya dan tidak melupakan orang lain yang pada saat yang sama.
Tuhan tidak pernah terbatas untuk melimpahkan berkatNya bagi kita, jadi tidak ada yang perlu kita takutkan. Kita harus terus melatih diri kita hingga kita bisa merasakan kebahagiaan ketika kita memberi. Agar kita bisa menghargai berkat Tuhan secara baik kita bisa mulai dari yang kecil, seperti tidak membuang-buang makanan misalnya. Mari kita lihat ke sekeliling kita, adakah tetangga yang sedang kesusahan? Maukah kita membagi berkat kepada mereka?
Jika tubuh kita terlihat sehat dan bugar, itu bukan hanya karena kita pandai menjaga diri dan mengatur pola makan; jika keluarga kita tampak bahagia, dan bisnis berjalan lancar, itu juga bukan semata-mata karena kehebatan kita. Tanpa kehadiran Tuhan, kita tidak akan mampu melakukan semuanya sendiri dan apa pun itu tidak akan terjadi. Ayo kita mulai menghargai berkat-berkat yang Tuhan curahkan dalam hidup kita, tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga berkat non-materi yang kita terima.
Sungguh banyak kebaikan yang Tuhan anugerahkan dalam kehidupan kita setiap hari. Uang dan materi merupakan sebagian kecil dari berkat yang diterima. Berkat Tuhan bersifat menyeluruh dan sempurna, mencakup baik berkat fisik maupun spiritual. Kebahagiaan tidak diukur dari jumlah harta, tetapi dari kemampuan untuk tetap bersyukur dan memuliakan Tuhan dalam segala keadaan.
Jadi kembali kepada pertanyaan tadi, berkat Tuhan kayak gimana sih yang kita perlu kita syukuri?
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.