Menjadi Teladan yang Menginspirasi

Daftar Isi


Menjadi teladan yang memberi inspirasi sangat dibutuhkan oleh anak-anak dan keluarga sehingga menjadikan figur untuk ditiru.

Kalau kita sebagai orang tua tidak bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak maka jangankan menjadi inspirasi, mereka akan dilawan sebagai orang tua yang tidak konsisten. Penyebabnya karena perilaku orang tua yang tidak bisa dijadikan teladan. 

Akibatnya banyak anak-anak kita malah terjebak mencarfi figur keteladan dari tokoh di luar orang tua. Mereka mengidolakan berbagai hal seperti para selebriti, yang kadang-kadang sikap dan perilaku maupun moral yang bisa jadi kita malah takut kalau mengikuti pola mereka. Tidak semua, tapi bila yang dijadikan panutan tidak sesuai dengan pola pikir yang bertentangan dengan norma dan etika, maka kita menjadi was-was. 

Lebih celaka lagi, masa-masa meniru bagi anak-anak itu sangat tinggi, makanya terkadang kita mendengar mereka tergiur untuk melakukan hal-hal yang buruk hanya untuk mendapatkan perhatian, atau melarikan diri ke hal-hal seperti  minuman keras, mer0k0k, dan obat-obatan sekedar untuk menemukan jati diri mereka. 

Ditambah lagi bila anak-anak kita berada di lingkungan yang memiliki pengaruh kurang baik bisa menjadi masalah. Semakin kompleks media sosial tidak bisa dibendung bagi anak-anak kita untuk terlibat di dalamnya. 

Kalau demikian, apa saja yang dapat kita lakukan sebagai orang tua? Salah satu hal penting adalah bagaimana teladan hidup orang tua bisa menjadikan inspirasi bagi anak-anak untuk lebih melihat kita sebagai orang tua ketimbang apa yang mereka saksikan yang ada di luar sana.

Berbicara mengenai teladan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian ‘teladan’ adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (perbuatan, kelakuan, sifat). Satu contoh yang paling nyata dan mudah adalah anak-anak kita bagi uang sudah memiliki anak. Kita dapat terus menerus memberitahu mereka sepanjang hari mengenai bagaimana seharusnya mereka bertindak, mengerjakan sesuatu atau meresponi sesuatu, namun kenyataannya, mereka akan melakukan segala sesuatu seperti yang kita (orang tua) lakukan, bukan melakukan apa yang kita katakan

Ketika mereka beranjak dewasa nanti, mereka akan meniru semua yang kita lakukan termasuk, gaya hidup kita, pilihan-pilihan yang sudah kita ambil selama menjadi orang tua mereka dan bagaimana kita memaknai dan menjalani hubungan, baik dengan orang yang kita kasihi maupun dengan orang lain. 

Anak-anak ketika masih kecil memang cenderung akan melakukan segala sesuatu seperti yang dilakukan orang tuanya yaitu berdasarkan apa yang mereka lihat dan mereka alami. Segala sesuatu yang kita lakukan menghasilkan benih dan memberi dampak pada anak cucu kita ketika mereka memasuki ke remaja dan pemuda. 

Sangat penting bagi kita sebagai orangtua untuk menjadi teladan terutama untuk keluarga kita. Walaupun terasa sulit, di mana terkadang kita merasa kerepotan hanya untuk menjadi teladan, mengapa demikian? Bisa saja karena kita merasa tidak percaya diri, kita merasa bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, kita kehilangan daya upaya untuk membangun diri pribadi dan menjadi tidak berani menampilkan diri sebagai teladan. 

Hal lainnya adalah kita juga sering gagal dalam menerapkan  disiplin pribadi atau disiplin diri. Jika dalam kehidupan kita sendiri tidak disiplin, bagaimana bisa kita menjadi contoh dan teladan bagi orang lain? Dan yang terakhir adalah karena diri kita sendiri tidak memiliki figur panutan yang dapat dijadikan teladan. Kegagalan untuk menjadi teladan, maka otomatis kita tidak bisa memberikan inspirasi bagi anak-anak kita.

Menjadi teladan artinya menjadi sosok yang siap ditiru atau dijadikan panutan oleh orang lain dalam hal ini anak-anak kita. Dunia akan selalu butuh juga haus akan keteladanan untuk dijadikan inspirasi dalam bertindak. Makanya keteladanan akan berharga mahal supaya mereka akan lebih baik dalam menjalani masa depannya.

Dalam sejarah dunia kita menemukan banyak teladan, dalam Alkitab kita pun bisa menemukan banyak keteladanan ini. Pertanyaannya, ada berapa banyak sosok yang layak untuk diteladani di hari-hari ini? Kemudian satu lagi, apakah kita sudah siap dan sanggup menjadi teladan? Ada banyak orang yang menolak dengan berbagai alasan. Mengapa harus saya? Biar orang lain saja kita teladani, kita tidak perlu sibuk untuk itu. Itu menjadi buah pemikiran banyak orang. 

Jangan sampai kita berhenti hanya sampai meneladani orang lain tapi tidak bisa belajar untuk menjadi teladan yang bisa memberikan inspirasi bagi orang lain. 

Yesus mengajarkan banyak hal tentang kasih dengan standar yang sungguh jauh dari apa yang dipandang dunia, bahwa Yesus tidak berhenti sampai pada pengajaran saja, melainkan menunjukkan pula lewat sikap hidupNya secara nyata.

Sangat penting bagi setiap kita (terutama sebagai orang tua) untuk memberi contoh dan teladan yang tidak hanya baik, tetapi juga benar sesuai dengan firman Tuhan kepada anak-anak dan keluarga kita. Tunjukkan pada mereka arti dari hidup benar sesuai dengan Firman Tuhan, sehingga kita menjadi inspirasi bagi mereka. 

Sebagai orang tua, kita melukis sebuah lukisan dengan gaya hidup kita dan anak-anak membingkainya sesuai dengan persepsi mereka masing-masing. Oleh karena itu, lukislah sesuatu yang akan membuat anak-anak kita merasa bangga ketika mereka harus memberi bingkai pada lukisan tersebut karena segala tindakan kita sebagai orang tua membentuk masa depan mereka. Jadilah kita menjadi inspirasi karena keteladanan kita.


Tidak pernah ada kata terlambat untuk merubah sebuah lukisan yang sedang kita kerjakan. Kita dapat menciptakan suatu visi dan tujuan hidup yang dapat Anda wariskan turun temurun kepada generasi selanjutnya. Melalui teladan kita, kita tidak hanya berinvestasi kepada anak-anak, tetapi juga kepada keturunan mereka kelak. Biarlah mereka menjadi baik karena keteladanan yang kita berikan yang memberikan inspirasi untuk diturunkan kepada anak cucu mereka.

Mungkin saja saat ini kita belum memiliki anak, tetapi, tentu saja ada anak-anak lain dalam lingkup hidup kita. Kita dapat mengatakan kepada keponakan atau putra-putri dari teman dan sahabat kita betapa berharganya mereka. Katakan bahwa mereka sangat istimewa di mata Allah. 

Perkataan iman kita membawa dampak besar dalam kehidupan mereka kelak. Tindakan dan teladan kitalah yang akan membawa dampak besar, dan kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ketika kita berhasil memberi pengaruh dan dampak baik walaupuan hanya kepada satu orang saja.

Lalu, bagaimana caranya untuk menjadi teladan yang baik?

·         Menjadi teladan melalui perkataan

·         Menjadi teladan melalui cara hidup

Teladan yang kita berikan untuk menginspirasi, mengajar, dan memberi contoh baik kepada anak-anak kita. Apakah untuk mengajari anak kita nilai-nilai inti atau menunjukkan pada siswa di sekolah sikap yang pantas dalam suasana belajar, hal paling penting yang bisa kita lakukan adalah jujur, bijaksana, dan konsisten. Teladan tidak harus sempurna, tetapi mereka harus menunjukkan bahwa semua orang melakukan kesalahan dan penting untuk bertanggung jawab. 

Kita bisa menjadi teladan yang menginspirasi selama kita berada di sekitar orang-orang yang memandang kita sebagai panutan. Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu" (Titus 2:7). 

Kita harus mampu melanjutkannya sampai kita bisa mencontohkan apa yang kita ajarkan melalui perbuatan nyata dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya teori, tetapi haruslah disertai dengan proses pula. Bukan hanya pandai mengajarkan teori, tapi juga membuktikannya dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita bisa menjadi teladan yang menginspirasi.

Posting Komentar