Tips Bagi yang Pelupa Akut

Daftar Isi

Apakah Anda pernah tiba-tiba lupa akan sesuatu? Seperti bertemu seseorang namun lupa akan namanya, atau bertanya-tanya di mana Anda menaruh buku Anda, atau masuk ke sebuah ruangan dan lupa apa yang ingin Anda lakukan? Ini adalah pengalaman yang sering terjadi.

Kita sering kali mengalami kesulitan mengingat sesuatu. Setiap orang memiliki momen pelupa yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Stres akibat kondisi ini bahkan dapat memperburuk beban hidup seseorang. Jangan biarkan Anda dikuasai oleh kebiasaan lupa dan hingga Anda menjadi orang dengan sebutan pelupa.

Masalahnya, sering kali lingkungan menjadikan kita menyetujui apa yang sedang kita alami yaitu pelupa itu. maksudnya begini, orang-orang di sekitar kita memberikan stempel kepada kita sebagai orang pelupa akut. Dan kita seperti menyetujuinya, "ia saya memang pelupa." Kita sebenarnya bisa menolak stempel tersebut dan katakan kepada diri sendiri bahwa kita bukanlah orang yang suka pelupa.

Peringatan kepada diri sendiri ini menjadikan kita menjadi selalu waspada ketika mengingat-ingat sesuatu. Otak kita akhirnya terlatih untuk selalu menggunakan ingatan tajam kita untuk mengingat sesuatu.

Mari kita urai sedikit demi sedikit mengapa kita akhirnya menjadi pelupa dan ditambah dengan sebutan akut? Artinya kita harus menata hidup kita dan berusaha untuk mengatur pola kerja, pola tidur, pola kebiasaan dan seterusnya. Disiplin merupakan cara terbaik untuk mengurangi lupa. Disiplin dalam kerja, disiplin meletakkan barang pada tempatnya, disiplin dalam mengingat sesuatu, dan bahkan kalau perlu, buatlah catatan di buku saku kecil yang bisa disimpan dan dikeluarkan sewaktu-waktu.  

Dihadapkan pada tumpukan pekerjaan, kelelahan, dan berbagai masalah, orang sering menjadi ceroboh dan pelupa. Hal ini dapat menyebabkan tugas dan kewajiban terlupakan. Namun, jangan terburu-buru menganggap diri Anda pikun. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan pelupa antara lain:

· Kelebihan beban informasi yang membuat otak tidak fokus

· Stres, kecemasan, atau depresi

· Penyakit kronis

· Penerimaan informasi yang tidak lengkap atau tidak dipahami dengan baik

· Kurangnya tidur

Lupa adalah kondisi ketika informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang hilang. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, namun sering kali lebih banyak dialami oleh wanita. Alasan yang sering dikemukakan adalah wanita memiliki banyak tanggung jawab seperti mengurus suami, rumah tangga, belanja, memasak, mendidik dan merawat anak, ditambah lagi dengan bekerja di luar rumah. 

Overload tugas dapat menyebabkan lupa akan hal-hal tertentu. Meskipun pelupa sering kali meningkat seiring bertambahnya usia, kini hal ini umum dialami oleh semua orang, termasuk anak-anak yang sering berkata, "Saya lupa".

Posting Komentar