3 Pengendalian Diri Ini Menjadikan Anda Dewasa
Pernahkah kita merasa kesulitan untuk mengendalikan diri kita? Keinginan kita? Sikap kita? Perkataan kita? Apa jadinya kalau kita sulit mengendalikan diri? Tentu saja hidup kita tidak nyaman. Bisa saja kita akan mengalami keresahan dalam hidup bahkan mungkin akan mudah tergoda untuk mengikuti hasutan-hasutan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Wah bahaya ya sahabat wanita. Oleh karena itu dalam kehidupan kita, terutama kita para wanita, sangat diperlukan penguasaan diri. Nah, apa sih yang dimaksud dengan penguasaan diri? Seseorang yang memiliki penguasaan diri adalah orang yang memiliki kekuatan di dalam dirinya. Jadi, penguasaan diri adalah salah satu kemampuan terbesar yang dapat kita miliki. Mengendalikan atau menguasai diri berarti menahan diri untuk tidak melakukan suatu keinginan. Banyak sekali keinginan duniawi yang akan membawa kepada kesesatan. Keinginan duniawi itu bisa berupa:
1. Keinginan mata
(keserakahan)
2. Keinginan
daging ( hawa nafsu)
3. Keangkuhan
hidup
3 Pengendalian diri berikut akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih dewasa. Dengan penguasaan diri, kita tidak akan mudah terbawa arus keinginan duniawi dan akan membentuk karakter yang baik.
Memiliki karakter yang kuat dan kokoh membuat kita semakin mirip dengan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kita harus mengendalikan diri dalam segala hal. Ada tiga aspek penting yang perlu dikuasai dengan lebih serius:
1. Pikiran. Jika kita tidak mengendalikan pikiran kita, maka tindakan kita juga akan tak terkendali. Dengan memenuhi pikiran kita dengan firman Tuhan, semua perbuatan dan tindakan kita akan terarah dan terkontrol.
2. Lidah atau ucapan. Amsal 21:23 berkata, "Barangsiapa menjaga mulut dan lidahnya, menjaga dirinya dari kesulitan." Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengontrol setiap kata yang kita ucapkan. Gunakanlah lidah untuk memberkati, bukan untuk mengutuk.
3. Mata. Tercatat dalam Matius 6:22-23: "Mata adalah lampu tubuh. Jika matamu jernih, seluruh tubuhmu akan terang; jika matamu buruk, seluruh tubuhmu akan gelap. Jadi, jika cahaya yang ada padamu adalah kegelapan, betapa gelapnya kegelapan itu." Jika kita tidak mengendalikan mata kita, kita akan mudah tergelincir ke dalam dosa.
Setelah itu, apa yang perlu kita kendalikan? Pertama, kemarahan atau emosi. Emosi yang tak terkendali dapat memicu pertengkaran dan perkelahian, sering kali berujung pada kerusakan dan pembunuhan. Kedua, keinginan mata. Ketiga, pengelolaan uang. Jika kita tak bisa mengontrol penggunaan uang, kita bisa terjerat hutang dan mengalami masalah keuangan. Keempat, ucapan. Jika kita bisa mengontrol ucapan, kita akan mampu mengontrol seluruh tubuh. Kelima, sikap dan reaksi. Keenam, pikiran. Ketujuh, nafsu. Nafsu yang tak terkendali bisa berujung pada tindakan berdosa. Kedelapan, hobi atau kesenangan. Banyak orang yang tak bisa mengendalikan diri terhadap hobi atau kesenangannya, yang bisa berubah menjadi ketagihan.
Nah sekarang sahabat wanita, bagaimana kita dapat mengendalikan diri? Pertama, kita harus menambah iman dengan kebajikan (takut akan Tuhan), dan kebajikan dengan pengetahuan, setelah itu baru kita dapat sampai kepada penguasan diri. Kedua, merenungkan dan menghidupi firman-Nya. Firman Tuhan bukan hanya untuk dibaca saja, tetapi harus direnungkan dan dipraktikkan. Ketiga, membangun manusia roh kita dengan terus melatih roh kita melalui doa, penyembahan, puasa, dan firman. Keempat, hidup dalam kasih karunia-Nya.
Pengendalian diri sangatlah penting bagi setiap anak Tuhan. Orang yang memiliki kemampuan mengendalikan diri dapat menjauhi berbagai jenis kejahatan dan mendisiplinkan diri.
Bagi orang percaya, penguasaan diri mencerminkan tingkat kedewasaan rohani yang tidak terbatas pada satu aspek, melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan; karakteristik yang memungkinkan kita menahan diri dari godaan dan kenikmatan dosa. Keinginan daging merupakan bagian dari hidup kita, dan cara untuk mengendalikannya adalah dengan hidup menurut Roh. Menjadi seseorang yang dapat menguasai diri dalam segala hal adalah proses yang memerlukan waktu, bukan sesuatu yang dapat terjadi seketika. Penguasaan diri dan disiplin adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Satu hal yang perlu kita mengerti, adalah bahwa hidup dalam Kristus itu menyenangkan dan menggairahkan, serta merupakan tujuan penciptaan manusia oleh Allah untuk hidup yang berkenan dan bersahabat dengan-Nya, bukan dengan dunia. Di luar Kristus terdapat kematian; kedagingan menjauhkan kita dari Allah. Kita harus memilih, apakah berkenan kepada Allah atau manusia, apakah memilih gaya hidup yang mungkin diterima manusia namun dibenci Allah, atau gaya hidup yang meneladani Yesus.
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.