Ciri-ciri Dewasa Rohani
Kematangan spiritual seseorang tidak diukur dengan waktu, karena usia hanyalah sebuah angka. Kedewasaan adalah tentang sikap dan karakter yang dimiliki seseorang, yang dapat dilihat dari cara mereka bersikap dan berkepribadian.
Banyak orang beranggapan bahwa kedewasaan adalah hasil alami dari proses penuaan. Namun, apakah benar usia menentukan kedewasaan? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Kedewasaan tidak selalu berkembang sejalan dengan bertambahnya usia. Tidak semua orang yang lebih tua secara fisik memiliki sifat yang lebih matang. Orang yang dianggap dewasa adalah mereka yang bersedia belajar dari kegagalan, dapat diandalkan, dan memiliki emosi yang stabil serta mental yang tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.
Jadi, apakah kita sudah dapat dianggap dewasa? Berbicara tentang kedewasaan berkaitan dengan karakter, cara berpikir, perilaku, dan sikap hati dalam merespons segala situasi, serta kedewasaan rohani kita. Jika kita secara usia telah dewasa, bagaimana dengan kedewasaan rohani kita sebagai anak-anak Tuhan? Sudahkah kita matang secara rohani? Dapatkah kita menjadi teladan dan berkat bagi keluarga kita? Bagi orang-orang di sekitar kita, terutama bagi mereka yang belum matang secara usia?
Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti mengalami pertumbuhan; seorang bayi akan tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, hingga akhirnya menjadi orang tua. Pertumbuhan ini tentunya disertai dengan kedewasaan dalam sifat, sikap, dan tingkah laku. Demikian pula dalam kehidupan rohani, Tuhan mengharapkan kita untuk terus bertumbuh menjadi dewasa.
Kedewasaan rohani tidak terjadi secara otomatis, melainkan memerlukan proses dan waktu. Sama seperti tubuh fisik manusia yang membutuhkan makanan bergizi setiap hari, demikian pula kehidupan rohani kita memerlukan makanan rohani yang seimbang agar dapat bertumbuh secara utuh dan sempurna, "sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus," (Efesus 4:13). Tanda dari kedewasaan rohani adalah memiliki fokus kepada Tuhan dan tidak terpengaruh oleh keadaan apapun. Meskipun menghadapi banyak masalah, kita tetap berkeyakinan hanya pada Tuhan, senantiasa mengandalkan Tuhan dan memiliki penyerahan penuh kepada-Nya, sehingga dalam segala keadaan kita selalu mengucap syukur.
Kedewasaan dalam hal apa yang harus menjadi target hidup kita? Salah satunya adalah kedewasaan dalam firman. Orang yang dewasa rohani pasti mencintai firman Tuhan, hatinya terus merasa haus dan lapar akan firman Tuhan. Segala pikiran dan tindakan kita harus terarah kepada firman Tuhan yang kita renungkan dengan sungguh-sungguh. Yang lebih mencerminkan kedewasaan seseorang adalah sikapnya. Jadi, sikap kita menentukan cara berpikir dan bertindak kita dalam menghadapi kehidupan. Kedewasaan dapat diukur dari seberapa matang sikap kita dalam menghadapi kehidupan.
Tentu saja, kedewasaan sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidup; orang yang mau belajar dari kehidupannya, dari apa yang dialaminya, akan lebih mudah menjadi dewasa. Tempaan hidup, seperti kesusahan dan penderitaan, dapat sangat mempercepat atau mematangkan seseorang menjadi lebih dewasa.
Kedewasaan dalam berpikir dan bertindak tidak terukur dari usia seseorang. Baik muda maupun tua, kita semua berinteraksi dalam kehidupan ini. Kerjasama antara generasi muda dan tua diperlukan untuk merespons kehidupan dengan pikiran dan tindakan yang positif terhadap segala yang terjadi atau yang sedang dihadapi. Kita harus selalu berpikir positif dan tidak bertindak terburu-buru tanpa perencanaan yang matang.
Interaksi dan pertukaran pikiran yang terbuka dengan sesama lebih efektif daripada menutup diri dan bersikap defensif. Sikap tertutup dan protektif yang berlebihan hanya akan menjadikan kita "harapan tanpa arah". Kedewasaan seseorang bermula dari hati yang ikhlas dan kepercayaan kepada Tuhan dalam setiap langkah hidupnya.
Berikut adalah ciri-ciri dewasa secara rohani yang bisa terdeteksi dari bagaimana sikap rohani seseorang bisa terlihat:
· Orang dewasa adalah mereka yang menghadapi tantangan hidup tanpa lari atau menghindar dari tanggung jawabnya sebagai orang percaya.
· Orang dewasa tidak tergesa-gesa menyalahkan orang lain, termasuk Tuhan, atas kesulitan yang dihadapi. Kesulitan atau penderitaan adalah ukuran yang baik untuk menilai kedewasaan. Jika kita memiliki segalanya dan tidak ada masalah, hidup dalam kemakmuran, maka sulit untuk mengukur kedewasaan kita.
· Orang dewasa adalah mereka yang tabah dan sabar karena mereka tahu Tuhan mengatur segalanya untuk kebaikan. Mereka dapat melihat semua masalah hidup dari perspektif Tuhan, bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah dan terbaik.
· Orang dewasa adalah mereka yang dapat melepaskan diri dari kepahitan hidup. Dengan kata lain, orang dewasa tidak menyimpan dendam dan tidak terus-menerus mengingat kekurangan orang lain.
· Orang dewasa adalah mereka yang tidak menempatkan diri pada posisi Tuhan. Mereka tidak menganggap diri mereka tahu segalanya dan sadar bahwa mereka tidak berhak bertindak semena-mena. Orang dewasa adalah mereka yang mengenal batasannya, mengenal dirinya sendiri, dan juga memahami batas antara yang benar dan salah, kehendak Tuhan.
· Orang dewasa adalah mereka yang melihat fakta apa adanya dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.