Harta Paling Berharga Adalah Ketika Kita Sangat Membutuhkan

Daftar Isi


Setiap orang punya pandangan berbeda mengenai harta yang paling berharga dalam hidupnya, ilmu, kesehatan, keluarga, waktu, kesempatan merupakan daftar pandangan orang tentang harta yang paling berharga.

Pernah sebuah batu begitu berharga ketika berada di tangan seorang anak di Mojokerto puluhan tahun lalu, di mana banyak orang datang kepada pemiliknya bernama Ponari. Batu itu didatangi dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka menganggap berharga karena dibutuhkan untuk kesembuhan mereka.

Tapi bagi seorang yang terombang-ambing di tengah lautan, yang paling berharga adalah sebuah perahu penolong. Segelas air akan sangat berharga nilainya bagi mereka yang terjebak kehausan di padang gurun. Rupanya, sesuatu yang berharga itu adalah ketika begitu dibutuhkan, apapun itu. Hanya saja dalam waktu normal-normal saja, yang sangat berharga adalah sesuatu yang special.

Banyak objek dan barang dianggap berharga, seperti rumah dan mobil. Untuk wanita, bisa dalam bentuk perhiasan, tas, dan sepatu juga bernilai dan dianggap berharga. Tetapi, apa lagi yang memiliki nilai tinggi sehingga dianggap berharga? Kekayaan, karier, posisi, status sosial, atau pasangan hidup? 

Setiap orang memiliki aspirasi dalam hidup, baik itu kekayaan, keberhasilan akademis, bisnis yang sukses, atau peran penting dalam organisasi. Mereka berjuang dan bekerja keras untuk mencapai aspirasi tersebut, sadar bahwa hasil yang didapat tergantung pada upaya dan dedikasi. Semakin gigih usaha seseorang, semakin dekat mereka dengan pencapaian tujuan. 

Namun, sering kali kesenangan duniawi membuat orang lupa akan segalanya, dibutakan oleh materialisme. Demi kekayaan, banyak yang mengorbankan idealisme dan integritas mereka, terjerumus ke dalam korupsi, dan mengambil apa yang bukan milik mereka. Demi kekayaan dan posisi, beberapa orang membenarkan segala cara, meskipun itu bertentangan dengan moral, etika serta melanggar hukum Tuhan.

Beberapa orang mungkin menganggap obat-obatan terlarang memberikan kenikmatan dan bersedia mengorbankan segalanya untuk mendapatkannya. Di sisi lain, ada yang mengorbankan keyakinan mereka demi posisi dan kekuasaan yang dianggap berharga. Banyak yang memilih pekerjaan sebagai prioritas utama, mengabaikan waktu bersama keluarga, karena bagi mereka pekerjaan adalah yang terpenting. Namun, kita akan menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih berharga dari itu semua, lebih berharga dari kekayaan itu sendiri, yaitu kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat.

Kesibukan dalam mengejar hal-hal duniawi memang sah dan diperlukan untuk kelangsungan hidup di dunia ini. Namun, tidak kalah pentingnya adalah untuk tidak mengabaikan nilai-nilai rohani yang jauh lebih berharga dan mulia. Oleh karena itu, keseimbangan antara keduanya sangatlah penting. Kita tidak boleh hanya bersemangat dalam mengejar kekayaan duniawi yang bersifat sementara, sementara kita kurang bersemangat dalam mengejar kekayaan rohani.

Firman Tuhan telah memperingatkan, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33). Kerajaan Allah dan kebenarannya adalah harta yang tak ternilai yang seharusnya kita dambakan melebihi segala sesuatu di dunia ini. Kita hanya bisa memperolehnya jika kita bersedia membayar harga, yaitu mengorbankan segala yang dapat menghalangi kita untuk memilikinya. Banyak orang yang melupakan betapa berharganya keselamatan dan meremehkan nilai dari keselamatan itu sendiri. Keselamatan lebih berharga dari harta apapun karena keselamatan adalah kunci untuk memasuki Kerajaan Surga.

Banyak yang menukar keselamatan dengan harta, pasangan, jabatan, atau hal-hal dunia lainnya. Bahkan yang lebih parah, banyak orang yang sedang menukarkan keselamatan dengan dosa. Padahal keselamatan hanya berlaku bagi setiap orang yang menjaga hidupnya tetap taat, setia dan berkenan hidup di dalam Tuhan sampai akhir hidupnya.

Seberapa besar pengorbanan yang rela kita berikan untuk sesuatu yang sangat berharga? Banyak orang tua yang memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka. Mereka bersedia mengorbankan harta benda, menjual simpanan, tanah, dan ladang mereka untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka sebaik mungkin. Dengan biaya pendidikan yang meningkat, banyak orang tua tidak lagi mampu mengandalkan penghasilan bulanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka. Karena itu, mereka rela melepaskan harta benda yang paling berharga. Umumnya, orang rela mengorbankan milik yang berharga demi sesuatu yang lebih penting untuk kehidupan dan masa depan mereka.

Demikian pula, ketika kita memiliki sesuatu yang sangat berharga, kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaganya agar tidak hilang atau rusak. Kita mungkin rela mengorbankan segalanya dan berjuang keras untuk mempertahankan harta duniawi, namun bagaimana dengan harta Surgawi yang telah diberikan kepada kita? Tuhan telah memberikan kepada kita harta Surgawi yang tak ternilai, yaitu keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus. Namun, apakah kita telah menjaga harta tersebut dengan baik?

Tidak ada yang lebih berharga dari Kerajaan Surga yang kekal, yang dipenuhi dengan kedamaian dan kegembiraan yang tak tergoyahkan. Kerajaan Allah tidak terukur dengan materi dan tidak bisa dibeli. Di dalamnya, terdapat harta karun yang tak terbatas, yaitu kehidupan abadi dalam Kristus. Harta ini hanya bisa kita peroleh dengan mengarahkan seluruh hidup kita kepada Kristus saja.

Dalam hubungan yang dekat dengan Allah, seseorang akan menyadari bahwa kedekatan itu melampaui segala kemewahan dan kesenangan yang ditawarkan dunia. Kerajaan Allah merupakan kekayaan yang tak terhingga nilainya; meskipun seseorang memiliki semua kekayaan dunia, mereka akan tetap merasa haus dan tidak pernah puas, hingga akhirnya terjerumus ke dalam perangkap iblis yang membinasakan dengan air palsu dari kebahagiaan duniawi yang sementara. Sebaliknya, Kerajaan Surga adalah harta yang tak ternilai, dan orang yang menemukannya tidak akan merasa haus lagi, karena Tuhan Yesus akan menghilangkan dahaga mereka dengan kasih dan kebenaran-Nya.

Bukan berarti kita tidak boleh memiliki barang-barang yang kita nilai berharga. Jika Tuhan mempercayakan kita dengan lebih banyak kekayaan dan status sosial yang baik, itu bukan untuk keegoisan atau kepentingan pribadi, karena semuanya berasal dari Tuhan; melainkan untuk membangun karakter yang rendah hati dan bersedia berbagi dengan sesama.

Yang paling penting adalah tidak terpaku pada harta dan barang duniawi, dan selalu mengingat bahwa keselamatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup kita. Kita harus menjaga keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus. Dengan hidup yang taat, setia, dan berkenan kepada-Nya sepanjang hidup kita, sehingga pada akhirnya kita dapat memasuki harta yang paling indah dan tak tertandingi, yaitu Kerajaan Surga.

Posting Komentar