Sambut Hari Esok dan Jangan Beri Ruang Kecemasan Menguasai

Daftar Isi


Kehilangan semangat terkadang muncul tiba-tiba, cara menghidupkan kembali semangat dengan mengubah konsep berpikir kita. Sambut hari esok, dan jangan beri kesempatan kecemasan menguasai kita.

Apakah kita pernah berpikir bahwa hari-hari mendatang mungkin lebih berat, lebih menantang, dan penuh dengan hambatan setelah mendengar berbagai berita dari surat kabar atau media sosial? Atau bahkan merasa bahwa kita mungkin tidak mampu menghadapinya setelah apa yang kita dengar membentuk cara berpikir kita? 

Pikiran-pikiran pesimis seperti itu bukanlah kenyataan karena kita tidak dapat melihat masa depan. Pikiran tersebut hanya akan menghancurkan semangat kita, melemahkan keberanian kita, dan pada akhirnya mencuri kebahagiaan kita. Pandangan negatif seperti itu tidak akan memberikan keuntungan apapun bagi kita. Sebaliknya malah justru akan melemahkan hidup kita.

Ditambah lagi kita membangun sebuah presepsi sendiri yang diolah berdasarkan pikiran-pikiran dan pengalaman masa lalu. Kita akhirnya mudah kehilangan semangat ketika hanya memfokuskan diri pada hal-hal negatif hanya berdasar pengalaman. Jika pikiran kita terus menerus dipenuhi dengan keburukan dan pesimisme, wajar jika kita menjadi cemas menghadapi hari yang baru. 

Namun, Tuhan telah mengajarkan kita untuk memusatkan pikiran pada "segala sesuatu yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang menyenangkan, yang enak didengar, yang memiliki kebajikan dan patut dipuji." (Filipi 4:8).

Namun, kita sering kali lebih memilih untuk tenggelam dalam hal-hal yang memicu kekhawatiran dan ketakutan yang sering kali kita malah ciptakan sendiri. Sebagai manusia, kita cenderung lebih mudah melihat sisi negatif daripada menemukan sisi positif dari segala yang kita lihat, alami, atau rasakan. Padahal kalau kita mencoba membangun presepsi semua keberhasilan yang pernah kita raih, kemudian kita menghubungkan bahwa semuanya adalah ada campur tangan Tuhan, maka hal itu akan menumbuhkan semangat hidup untuk menyongsong tahun depan.

Membangun optimisme dengan meyakini bahwa rahmat, kasih sayang, dan berkat-berkat Tuhan selalu diperbaharui setiap pagi. Itu yang seharusnya kita akui di hadapan Tuhan, maka cara itu akan menjadi cara Tuhan menyambut kita setiap kali kita terbangun. Jika kita merenungkannya, bukankah itu menakjubkan? Tuhan menganggap kita layak menerima rahmat dan berkat baru. Kesetiaan Tuhan begitu besar, selalu memberikan kita yang segar dan baru, bukan masa-masa lalu yang selalu gagal. Sebaliknya Dia akan selalu siap memberkati kita dengan yang terbaik.

Masalahnya, seberapa sadar kita akan hal itu? Sering kali kita merasa seolah-olah Tuhan tidak peka terhadap kita, seakan Dia senang melihat kita dalam kesulitan. Kita juga sering lupa untuk bersyukur dan berterima kasih setiap kali kita bangun di pagi hari, memilih untuk langsung terburu-buru menghadapi aktivitas yang menunggu tanpa menyempatkan diri untuk menyapa-Nya. Padahal, sebenarnya, Tuhan selalu siap memberkati kita dengan sukacita untuk memulai hari dan melakukan yang terbaik.

Apakah kita ingin bersyukur atas hal itu dan percaya dengan hidup sebagai orang yang telah diperbaharui, atau apakah kita memilih untuk tetap terbelenggu oleh kebiasaan buruk masa lalu, terikat oleh pengalaman pahit dan lupa untuk bersyukur kepada-Nya? Apakah kita ingin menggunakan dan memaksimalkan anugerah baru dari Tuhan setiap pagi atau mengabaikannya, itu adalah pilihan kita.

Satu hal yang pasti, apa yang Tuhan sediakan selalu baru dan segar, hadir setiap pagi. Harapan baru yang datang hanya dari Tuhan. Harapan baru ini selalu memberikan kepercayaan untuk mencapai yang terbaik, bahkan saat menghadapi situasi terburuk sekalipun. Harapan baru ini lebih dari sekadar keinginan, kerinduan, atau pandangan positif; itu didasarkan pada janji-janji dalam Firman-Nya.

Saat mata kita terbuka di pagi hari, kita disambut oleh cahaya matahari yang menerangi hari baru. Setiap hari yang terbit adalah harapan baru, sebab Tuhan telah berjanji bahwa kasih setia dan rahmat-Nya selalu diperbaharui setiap pagi. Kasih dan kelembutan-Nya selalu melimpah untuk kita semua.

Jadi, mengapa kita harus takut menghadapi hari baru, bulan baru, atau bahkan tahun baru, yang mungkin penuh dengan ketidakpastian dan tantangan? Mari kita sambut setiap hari baru dengan hati yang bersyukur. Mari kita bergembira menyambut hari baru, di mana berkat-berkat baru dari Tuhan akan ditumpahkan atas kita semua. 

Tinggalkan segala pesimisme, kekhawatiran, dan keraguan, dan gantilah dengan kepercayaan yang kuat pada janji-janji Tuhan. Kita dapat memiliki harapan dalam hidup, tidak peduli apa yang terjadi di sekitar kita, karena kita beribadah kepada Allah yang Maha Kuasa, yang penuh perhatian, yang mengetahui nama kita, yang memahami isi hati kita, dan yang mengetahui siapa kita bahkan sebelum kita terbentuk dalam rahim.

Kita harus selalu mengingat ini setiap pagi dan mengucap syukur atas kebaikan Tuhan saat kita bangun. Ingatkan diri untuk menyadari kebaikan Tuhan, dan gantikan kegelisahan atau pikiran negatif di pagi hari. Jangan lupakan rahmat baru yang Tuhan berikan sebagai anugerah yang luar biasa.

Selalu ada harapan baru di setiap nafas yang kita hirup. Seperti halnya Tuhan sudah memberikan nafas dan hari baru, maka Dia juga akan siapkan yang terbaik untuk kita. Pertahankan agar kita bisa bertumbuh dengan iman yang kuat dan subur. Tidak perlu takut kekurangan tenaga atau berkat Tuhan, sebab Dia akan selalu memperbarui semuanya setiap pagi. Mengetahui berkat Tuhan itu penting, tetapi jangan hanya berhenti di pengetahuan itu. Teruslah bersyukur dan rasakan kebaikanNya setiap hari, dan sadari semua itu agar menjadi kenyataan dalam diri kita. Harapan baru, rahmat baru, dan berkat baru menanti.

Posting Komentar