Menunggu Pekerjaan yang Berat untuk Dilakukan
Menunggu antrian seringkali menggelisahkan dan membosankan seperti menunggu panggilan kerja, menunggu rezeki datang, menunggu kekasih yang tak pernah datang. Semuanya sangat berat.
Jika boleh memilih, tidak ada orang yang betah mengantri dan sering menjadi gambaran banyak orang di negeri ini. Saling serobot, berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam antrian, dan menggunakan cara-cara yang tidak terpuji, seperti melalui orang dalam ketika mengantri di rumah sakit dan seterusnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa menunggu memang pekerjaan yang sangat berat.
Sayangnya ada banyak urusan di dunia ini yang harus didahului dengan antrian. Kita sering kesal saat harus antri di depan ATM, ketika kita buru-buru ternyata orang di depan kita begitu lama berada di dalam. Jika di depan ATM saja sudah repot, apalagi ketika kita harus menunggu giliran dilayani di bank. Antrian bisa jauh lebih panjang dan prosesnya jauh lebih lama. Kita sering harus menunggu giliran di toilet umum, di depan loket, menunggu dipanggil ketika harus menemui customer service dan sebagainya. Bahkan di restoran pun kita sekarang sering harus mengantri terlebih dahulu. Memang mengantri termasuk hal yang melelahkan. Seandainya bisa, alangkah nyamannya jika kita tidak perlu menunggu terlalu lama ketika mengurus sesuatu, dan tidak harus membiarkan banyak waktu terbuang sia-sia.
Semua contoh antrian di atas sebenarnya baru proses
menunggu yang ringan. Ringan? Ya, ringan, karena ada banyak penantian yang jauh
lebih berat dari itu. Pasangan suami istri yang menunggu dikaruniai anak,
orang-orang yang masih lajang menantikan pasangan hidupnya, menunggu sanak
keluarga kita di rumah sakit menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, atau menunggu
kesembuhan diri kita sendiri, menanti datangnya vonis dokter, menunggu
perubahan dari pasangan atau anak dari sikap tidak baik mereka dan lain-lain.
Semua itu jauh lebih berat ketimbang sekedar mengantri biasa, dan seringkali
terasa jauh lebih lama dari waktu normal. Seringkali sulit bagi kita untuk
bersabar dalam menunggu, apalagi ketika kita dihadapkan pada masalah, berada
dalam kesesakan, dan itu dirasakan hampir semua orang.
Sekarang bagaimana kalau yang ditunggu bukan soal giliran untuk dilayani atau untuk bertemu orang tapi menanti datangnya pertolongan dari Tuhan? Tidak bisa dipungkiri kita semua berharap itu datang secepatnya. Tapi bagaimana kalau jawaban tidak kunjung datang? Satu doa, dua, tiga, kalau Tuhan belum juga menolong, banyak yang kemudian kecewa bahkan putus asa. Banyak dari kita yang sulit bersabar apalagi kalau sedang berada dalam keadaan terdesak dan tertekan. Di saat seperti itu terkadang kita tidak lagi bisa mengucap syukur, padahal firman Tuhan sudah mengingatkan kita untuk tetap mengucap syukur dalam segala hal karena itulah yang sesungguhnya dikehendaki Allah dalam Kristus.
Pemahaman kita manusia akan sebuah ucapan syukur
seringkali sempit dengan hanya digantungkan kepada sebuah kondisi, situasi atau
keadaan yang sedang dihadapi saja. Tidak ada
orang yang betah berhadapan dengan masalah. Semakin cepat selesai tentu semakin
baik. Namun seringkali pertolongan Tuhan terasa lama, bahkan terkadang terasa
terlambat. Karena ketidaksabaran, ada banyak orang percaya yang akhirnya
terjebak pada alternatif-alternatif yang menjanjikan pertolongan cepat padahal
itu adalah pilihan yang tidak baik di mata Tuhan.
Ketika Tuhan membuat kita menunggu, sebenarnya Tuhan sedang mempersiapkan yang terbaik pada waktu yang tepat. Saat-saat menunggu tidak selamanya menjadi saat yang membosankan. Tetaplah setia untuk berusaha dan berpengharapan. Mendekatlah pada Tuhan dan pakai waktu menunggu bersama Tuhan. Karena waktu yang kita habiskan bersama Tuhan tidak akan sia-sia. Semakin kita mendekat pada-Nya, semakin kita mengerti akan rencana-Nya. Kita semakin percaya ada pelangi sehabis hujan dan ada sukacita besar di balik penantian panjang.
Sabar dalam menunggu adalah sesuatu yang tidak instan melainkan harus dilatih. Sabar harus dilatih dengan sabar. Karena biasanya semakin kita biarkan, semakin tidak sabar pula kita, dan semakin cepat pula kita emosi. Kalau berhadapan dengan situasi dan sesama kita sering diuji kesabarannya, bagaimana dengan saat menunggu jawaban dari Tuhan? Seringkali orang tidak sabar dan menganggap Tuhan berlama-lama dalam memberi pertolongan.Kita sering tanpa merasa bersalah memaksakan Tuhan untuk menjawab sesuai kehendak kita, menuntut frame waktunya Tuhan haruslah sesuai dengan frame waktu kita. Dan ironisnya, hal ini kita anggap sebagai hal yang lumrah. Dengan santai kita menuntut Tuhan untuk memenuhi segala keinginan kita secepat yang kita inginkan. Kalau belum atau tidak kunjung terjadi kita akan bersungut-sungut, memusuhi Tuhan dengan berbagai cara, misalnya dengan 'puasa' berdoa sebagai bentuk ngambek, atau yang lebih parah malah menghujat atau bahkan meragukan keberadaan Tuhan. Padahal yang rugi kita sendiri.
Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, seperti apa akhir dari perjuangan kita ketika menghadapi masalah, tetapi semua tergantung dari sikap dan keputusan kita apakah kita mau menunggu Tuhan dengan sabar dan tekun, percaya sepenuhnya kepadaNya atau kita mau menyerah dan lebih memilih untuk meninggalkan Tuhan dan mencari alternatif-alternatif. Percayakanlah hidup kita sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan, dan teruslah meneguhkan serta menguatkan hati dalam menantikan, menunggu Tuhan.
Pada saatnya nanti, kita tidak akan menyesal telah mengambil keputusan itu. Tidak gampang memang untuk sabar menunggu ditengah tekanan. Tapi jika Tuhan sudah menjanjikan yang terbaik, seharusnya kita bisa lebih tenang menghadapinya. Di saat-saat seperti itu kita bisa mengalami proses pembentukan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih tahan uji, lebih dewasa, dan di saat-saat sulit itulah kita bisa melatih diri kita untuk belajar mengandalkan Tuhan saja. Itu proses-proses berharga yang bisa tumbuh dalam diri kita jika kita menghadapinya bersama Tuhan, jika tetap sabar menanti datangnya pertolongan sesuai waktunya Tuhan dengan harapan dan kepercayaan penuh.
Pada saat yang tepat, waktu yang terbaik, Tuhan akan menurunkan pertolonganNya dan segera mengangkat kita keluar dari pergumulan-pergumulan. Dia selalu siap untuk menempatkan kita dalam keadaan baik, meski mungkin saat ini kita sulit untuk bisa melihat atau mempercayai hal itu. Pada suatu saat nanti kita akan bisa bersukacita dan akan mengakui kebesaran Tuhan. Jadi Sahabat wanita, Tuhan tidak pernah lalai dalam menepati janjiNya. Dan Tuhan tidak pernah mempercepat atau memperlambat penggenapan janjiNya bagi kita. Tetapi semua pasti diberikan tepat pada waktuNya. Tuhan tahu kapan saatnya menggenapi janjiNya bagi kita. Ia tahu kapan waktunya kita harus menerimanya.
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.