Bolehkah Orang Tua Mengkritik Anak?
Daftar Isi
Memberikan kritik kepada anak menunjukkan keinginan orang tua supaya anak mengetahui mana yang perlu dilakukan dengan benar dan apa yang seharusnya dihindari. Sehingga kritik kepada anak malah bisa menjadi bentuk kasih sayang kita kepada anak-anak kita.
Hanya saja memberikan kritik kepada anak bukan sembarang lontaran kritik tanpa tujuan, tapi kita memberikan kritik kepada anak untuk membantunya berkembang dan kritik yang kita sampaikan adalah kritik membangun. Dalam kritik kepada anak yang harus diingat adalah, jangan menghakimi atau menyakiti perasaannya. Di sinilah pentingnya orang tua berkhidmat dalam melontarkan kritik, yaitu hanya berfokus kepada perilakunya yang mungkin tidak disadarinya, bukan kritik kepada kepribadiannya, apalagi menyerang harga dirinya.
Memberi kritik kepada anak tentu saja boleh karena bagaimanapun anak bisa saja belajar dari apa yang kita lakukan atau dari lingkungan di mana dia tumbuh dan berkembang. Tidak selamanya apa yang dilakukan berdasarkan meniru tersebut selalu benar, makanya perlu kita luruskan dengan memberikan kritik. Bisa juga kritik yang kita lakukan sebagai cara untuk memberikan motivasi anak supaya lebih baik lagi. Tapi sekali lagi jangan sampai kritik tersebut menjadi pola dalam asuhan kita kepada anak.
Sebagian dari kita bisa saja tumbuh dan berkembang dengan berbagai pengalaman mendapatkan kritik dari orang tua kita dulu dengan kritikan tajam dan bisa saja sudah menjadi kebiasaan orang tua kita dalam mendidik kita. Bisa saja kalai kita salah sedikit, langsung terlontar kritik tajam dengan menyerang pribadi. Misalnya dengan stempel negatif. Nah, pengalaman-pengalaman tersebut tentu saja harus disadari supaya tidak kita jadikan cara untuk mengkritik anak-anak kita. Beberapa waktu lalu saya mengangkat tema supaya kita memutus rantai pola asuh yang salah yang kita terima dari orang tua kita dulu.
Lalu bagaimana kita melontarkan kritik yang benar supaya tujuan kita tercapai yaitu mengubah perilaku yang salah dari anak kita sehingga dia berkembang lebih baik lagi? Prinsip yang harus dilakukan dalam mengkritik anak adalah, kritik membangun, kemudian jelas dalam hal apa yang perlu mendapat perhatian anak, gunakan kata-kata yang tepat supaya tidak menyinggung perasaannya, dan yang terakhir, ini cukup penting, yaitu memberikan apresiasi jika anak berubah.
Mari kita mengambil contoh bagaimana lontaran kritik itu perlu diterapkan kepada anak, misalnya ketika anak sering menunda-nunda pekerjaan rumah, atau tugas yang seharusnya segera dikerjakan, tapi tidak dilakukan. Maka sebagai orang tua bisa memberikan kritik namun menjelaskan, bahwa kalau tugasnya segera dikerjakan, maka besok hari ketika hendak berangkat sekolah, tidak perlu bangun terlalu pagi dan tidak buru-buru berangkat ke sekolahnya. Nah, tentu saja, hindari kata-kata negatif seperti "dasar pemalas" dan seterusnya.
Dalam memberi kritik kepada anak, pikirkan terlebih dahulu kata-kata yang bisa memancing anak untuk berusaha dengan baik. Misalkan dalam soal belajar, terkadang anak kurang memiliki semangat dan motivasi untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Atau kalaupun anak mengerjakan, ia melakukannya dengan asal-asalan.
Dalam memberikan kritik kepada anak kita seperti itu, maka orang tua bisa mengkritiknya dengan ucapan bagaimana membangkitkan semangatnya, dan ketelitiannya. Misalkan, "Wah, kamu sudah mencobanya yah, tapi bagaimana kalau kita cari cara dengan memilih bagian yang lebih mudah, mungkin akan menolong." Lalu, kita tambahkan dengan penyemangat, "Sepertinya, bila dicek lagi dengan lebih teliti, mungkin bisa lebih baik nanti hasilnya."
Berbeda kalau kritik yang kita berikan kepada anak dengan kata-kata yang tajam dan menyakitkan, seperti, "Dasar pemalas, kamu tidak mungkin jadi anak pintar." Kata-kata tersebut sebenarnya lebih bernama memberikan penilaian kepada pribadinya dan penghakiman yang tentu akan menjadikan luka batin anak kita. Sehingga, bukan semangat yang akan didapat, tapi malah kecemasan, ketakutan, tidak percaya sebagai akibat kritik yang salah kepada anak.
Akhirnya, kritik kepada anak bukanlah hal yang tabu, tapi disampaikan dengan baik. Apalagi ketika kita memberikan kritik dibarengi dengan kecemasan kita kepada anak kita tersebut, justru malah kemarahan dan lontaran kata-kata yang menghakimi yang keluar dari mulut kita. Ingatlah, tujuan kita mendidik anak termasuk melalui kritik itu sebagai bentuk perhatian kepada anak yang kita sayangi tersebut, namun bila kita mengkritik dengan salah, maka bukan kebaikan yang akan diterima, tapi malah ketakutan yang justru akan dialami anak.
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.