Mendidik Anak Berbasis Nilai

Daftar Isi


Mendidik anak berbasis nilai adalah pola mendidik dengan menggunakan pendekatan yang diberikan dan ditunjukkan kepada anak yang menekankan pada nilai-nilai moral, etika dan karakter sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Saya tidak berbicara mengenai pendidikan di luar rumah, tapi yang sedang saya pikirkan mengenai bagaimana tanggung jawab kita sebagai orang tua dalam menerapkan pendidikan kepada anak-anak kita dengan nilai-nilai yang saya sebutkan tadi. Ini tanggung jawab yang sangat berat, walaupun bukan tidak bisa dilakukan atau kita mulai dari sekarang.

Berat yang saya maksud adalah, persiapannya itu dimulai dari kita sendiri. Tapi tidak butuh kita mengejar pendidikan tinggi dulu untuk bisa menerapkannya, asalkan kita konsisten dengan prinsip-prinsip yang kita bisa serap dari pendidikan yang pernah kita dengar dari tokoh rohani, atau khotbah-khotbah dari mimbar atau malah kita sendiri bisa membaca sumbernya yaitu Kitab Suci, rasanya kita sudah bisa memulainya.

Eit, satu lagi adalah, kita terlebih dulu melakukan, mencontohkan kepada anak, nilai-nilai etika, moral dan karakter yang baik tadi. Saya rasa inilah yang lebih berat ketimbang kita mempersiapkan dengan teori-teori teks dan seterusnya. Soalnya, walaupun kita sudah mempersiapkan diri dengan berbagai materi lengkap mengenai etika, moral atau karakter yang baik, jika kita gagal dalam melakukannya setiap hari ya, syarat penting mendidik anak berbasis nilai ini seperti tak ada harapan.

Tentu kita jangan berkecil hati dulu, mari kita mulai belajar konsisten dalam hidup kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya saja, soal berkata benar, berkata jujur. Apakah kita sebagai orang tua dalam melakukan aktivitas, bekerja, dan berusaha berbicara jujur? Karena kalau kita sudah sering melakukan kebohongan, maka sebenarnya kita sudah mengajarkan kepada anak bagaimana berbohong.

Kalau kita menghadapi persoalan dengan suami atau istri di hadapan anak-anak, kita berkata kasar, tidak sopan dengan kakek dan neneknya, dengan tetangga kanan dan kiri, bahkan dengan pengemis yang datang ke rumah kita, maka nilai-nilai itulah yang dicontohkan kita sebagai orang tua kepada anak-anak. Maka jangan heran jika nantinya anak-anak akan melakukan hal yang sama dengan orang lain seperti orang tuanya.

Kunci perkataan dan wejangan didengar oleh anak-anak kita adalah, berikan contoh dulu nilai-nilai yang disebutkan tadi maka ketika kita sampaikan kepada anak-anak kita sudah mempraktekkan dulu apa yang kita sampaikan. Ketimbang dibalik, kita sampaikan dulu, pengajaran dan nilai-nilai etika, moral dan bagaimana berkarakter yang baik, sementara kita tidak memberikan contoh dalam kehidupan mereka.

Makanya, menurut saya, mendidik anak itu tanggung jawab orang tua, walaupun kita sebagai orang tuanya tidak pernah mengenyam pendidikan yang tinggi. Bisa saja kita punya keterbatasan dengan pengetahuan mengenai nilai-nilai baik tersebut, tapi kita bisa memberikan contoh nilai-nilai itu kepada anak. Ketika kita mengajarkan kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, kesetiaan, kelemah lembutan semuanya itu bisa kita sampaikan dengan bahasa sederhana, tapi lebih penting lagi adalah tunjukkan dulu semua nilai-nilai tersebut melalui kehidupan kita sehari-hari kepada anak sejak kecil.

Akhirnya, saya ingin menyebutkan pendidikan nilai yang telah berhasil membentuk karakter anak dan bahkan berhasil menjadi pemimpin itu bisa dilihat dari Timotius yang mendapat pujian Rasul Paulus hanya karena siapa? Hanya karena keberhasilan ibu dan neneknya bernama Eunike dan Lois yang telah mendidik anak berbasis nilai ini. Hal ini bisa dibaca dalam 2 Timotius 1:5

Posting Komentar