Tips dan Cara Menghargai Waktu

Daftar Isi


Menghargai waktu sangat penting dilakukan supaya kita tidak kaget ketika ternyata kita kehilangan kesempatan yang tersedia dalam hidup kita. Mengetahui tips dan cara menghargai waktu menjadi penting agar hidup kita bahagia.

Menarik menghubungkan soal menghargai waktu, orang Yunani sangat brilian memikirkan soal waktu yang digambarkan dengan mitologi Yunani bernama Cronos yang bermakna periode waktu yang diceritakan menelan anak-anaknya sebagai gambaran bahwa waktu akan menelan segalanya. Tapi ada tokoh lain yaitu Kairos dimaknai sebagai waktu yang tepat, atau kesempatan emas.

Kita hidup di dunia yang sama, semua orang memiliki waktu yang sama. Pernahkah menghitung berapa waktu yang kita miliki dalam sehari? Ada 24 jam atau 86.400 detik yang berlaku sama bagi semua orang. Coba kita kalikan dengan umur kita sekarang, maka kita akan terkejut melihat angkanya. Apa yang sudah kita pakai untuk mengisi milyaran atau triliunan detik yang sudah kita lalui hingga saat ini? 

Semua manusia mempunyai waktu yang sama, tapi cara memanfaatkannya yang berbeda-beda, ada yang merasa cukup dengan waktu yang ada tetapi ada juga yang mengatakan tidak punya waktu atau kurang waktu. Bila orang lain bisa memanfaatkan waktunya dengan baik, kenapa kita tidak bisa padahal kita sama-sama mempunyai waktu 24 jam seharinya.

Bagi sebagian orang waktu adalah kesempatan untuk mengumpulkan harta, mencari kesenangan dunia, mengejar pangkat, jabatan, prestasi, kesuksesan hidup, intinya apa yang dianggap bernilai tinggi menurut cara pandangnya akan menjadi fokus yang harus dikejar. Tapi lain lagi bagi kita orang tua yang ingin menerapkan waktu begitu berharga dengan mengajar mereka untuk hidup mandiri dengan belajar dari kehidupan sehari-hari. Misalkan saja, ketika saya mengajar anak-anak untuk mencuci bajunya, jawabannya singkat. Nanti saja, kan masih bisa, kan masih banyak waktu. Ya mungkin itu pemikiran mereka sebagai anak-anak. Selalu berpikir praktis dan semaunya sendiri yang belum sampai pada pemikiran bahwa mereka harus benar-benar menghargai waktu.

Sebenarnya, waktu yang Tuhan berikan kepada kita adalah anugerah. Setiap detik waktu yang berlalu seharusnya dilihat sebagai sebuah anugerah yang harus dihargai dengan benar, artinya setiap detik waktu harus dipergunakan dengan maksimal untuk hal yang berguna, baik itu dalam bentuk pikiran, perkataan, tindakan serta perbuatan semuanya harus memiliki nilai dan fokus. Setiap detik waktu yang berlalu harus terisi dengan perkataan, perbuatan, tindakan, dan sikap hati yang benar, dan inilah yang dinamakan menghargai anugerah kasih karunia yang sudah Allah berikan, artinya tidak ada waktu hidup orang percaya yang boleh berlalu dengan sia-sia.

Menghargai waktu adalah ketika seseorang dapat menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Quality time atau waktu yang berkualitas merupakan refleksi dari berharganya setiap detik yang dilalui. Sejatinya, dalam kehidupan manusia memang tidak ada waktu yang tidak berkualitas karena waktu merupakan sesuatu yang berharga untuk dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Memanfaatkan quality time sering pula dikaitkan dengan cara kita menghargai dan memanfaatkan waktu, serta menghabiskan waktu dan dengan aktivitas yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan sebuah kebersamaan, kedekatan dan kekuatan sebuah hubungan batin, serta harmonisnya jalinan komunikasi dalam sebuah hubungan, seperti keluarga, pertemanan atau persaudaraan. 

Bila kita pernah membaca atau mendengar mengenai kisah sukses para tokoh satu hal yang bisa kita pelajari adalah komitmen mereka untuk tidak membuang-buang waktu. Mereka selalu mempergunakan segala waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, tidak menyia-nyiakan kesempatan yang mereka peroleh. Dan sering kali membuang-buang waktu menjadi masalah utama yang membuat kita tidak kunjung berhasil. Kita harus sadari betapa seringnya kita sulit menghargai waktu dengan baik. Padahal membuang satu menit atau satu detik saja bisa berarti membuang sebuah kesempatan besar. Waktu yang sudah berlalu tidak bisa diulangi lagi, kesempatan sering kali berlalu tanpa bisa kita dapat kembali. Tetapi kita begitu seringnya terlena dengan segala kenikmatan dunia sehingga selalu berpikir bahwa kita masih punya banyak kesempatan.

Jika kita mengerti akan sifat waktu di mana waktu akan berjalan terus dan tak bisa dihentikan, maka sebagai orang percaya kita harus menjadi orang yang berhikmat, supaya kita bisa pergunakan waktu yang ada ini dengan baik, sehingga setiap detik waktu hidup kita tidak menjadi sia-sia. Ketika waktu masih dipercayakan Tuhan kepada kita saat ini, hendaklah kita memakai hikmat untuk mempergunakan waktu-waktu yang ada sebaik mungkin. Jangan sia-siakan waktu yang ada, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kemudian. Kita tidak bisa melihat masa depan, kita tidak tahu kapan kesempatan bagi kita untuk bertobat akan berakhir. Kita harus benar-benar belajar menghargai waktu, mengisinya dengan segala perbuatan baik berdasarkan kasih dan terus memakainya untuk belajar untuk lebih dekat dan lebih taat lagi kepada Tuhan

86.400 detik per-hari. Dengan apa kita sudah atau akan mengisinya? Sudahkah kita mempergunakan setidaknya sedikit dari detik-detik itu untuk mengucap syukur kepada Tuhan? Sudahkah kita mempergunakannya untuk berdoa dan terus membangun hubungan yang lebih dalam lagi kepada Tuhan? Berapa banyak waktu yang kita pakai untuk mempergunakan semua talenta yang diberikan Tuhan demi memuliakan-Nya, menapak naik untuk sukses dan memberkati sesama dengan apa yang kita miliki? Atau mari kita pikirkan seberapa penting kita menganggap waktu yang ada? Waktu yang sudah lewat tidak akan pernah bisa kembali lagi. Jika kita masih terbiasa membuang-buang waktu, ini saatnya untuk berubah. Ini juga saatnya kita mengajarkan kepada anak-anak kita untuk mulai belajar menghargai waktu.

Tidak ada kata terlambat. Bila waktu yang lewat kita sering menyia-nyiakannya, mulai sekarang juga kita berkomitmen. Kita pergunakan waktu yang tersisa untuk mengambil langkah nyata dalam ketaatan, dan lakukanlah segala sesuatu seperti apa yang dikehendaki Tuhan. Hendaklah kita dipenuhi kebijaksanaan dan kearifan dalam hikmat agar mampu menghitung hari-hari kita menghargai setiap detik yang Tuhan masih berikan kepada kita. Mari kita memanfaatkan waktu yang masih ada dengan sebaik-baiknya dan memastikan bahwa 86.400 detik per-hari yang kita miliki itu kita pergunakan dengan baik

Posting Komentar