Apa Dampak Perceraian orang Tua Terhadap Perkembangan Anak?

Daftar Isi


Setiap perceraian akan menyisakan luka di pihak suami maupun istri karena harus mengakhiri hubungan yang dimulai dengan cinta dan kebahagiaan. Namun lebih menyakitkan bagi buah hati mereka dan bahkan lukanya akan mempengaruhi perkembangan dalam perjalanan hidupnya.

Betapa tidak, anak yang sejak awal mengetahui bahwa mereka tumbuh dan besar dengan kasih sayang sosok ayah dan ibu, namun akhirnya anak dipaksa untuk memotong hubungan kedekatan dengan salah satunya. Tapi lebih dari itu, perceraian tersebut akan mempengaruhi baik secara emosional, psikologis, dampak sosial dan bahkan perkembangan secara akademis anak. Bahkan bisa menjadi trauma panjang yang akan mempengaruhi kehidupan anak dalam waktu panjang.

Mari kita melihat dampak apa saja yang akan ditanggung oleh anak akibat perceraian tersebut dari sisi emosional. Bagi keluarga utuh, kasih sayang yang akan diterima itu datang dari dua tokoh panutan yaitu papa dan mama mereka. Tapi kini kasih sayang itu tidak didapatkan secara sempurna karena orang tua mereka berpisah. Bagi anak tertentu bisa saja ia sudah berpikir, bagaimana masa depan keluarga dan seterusnya.

Lalu dampak psikologisnya bisa saja anak yang kehilangan salah satu tokoh panutannya bisa menimbulkan kesedihan yang mendalam dan bisa berdampak kepada aktivitas hariannya, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada sikap-sikap tertentu seperti, menarik diri dari pergaulan, terganggu aktivitas belajarnya dan seterusnya. Satu lagi, jangan sampai anak merasa, perceraian orang tuanya itu disebabkan dirinya.

Lalu, dampak lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah dampak sosial. Perceraian, bukan hanya sekedar pasangan berpisah, lalu selesai urusannya. Tapi perceraian sering kali mengubah banyak kebiasaan termasuk kehidupan anak. Misalnya, anak harus mengikuti salah satu orang tuanya yang akhirnya memaksanya untuk pindah sekolah dan harus menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Kalaupun ia masih tetap pada lingkungan yang sama, maka bisa saja ia harus beradaptasi dengan situasi di mana salah satu orang tuanya tidak bersamanya.

Melihat berbagai dampak yang sudah disebutkan di atas tentu, semuanya membawa implikasi yang tidak sederhana bagi perkembangan anak. Dan salah satu dampak langsung adalah pengaruh terhadap perkembangan akademik anak. Mari kita lihat, dari sisi emosional, anak bisa saja menjadi agresif karena kehilangan, atau bertingkah aneh karena tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh. Atau juga karena merasa sedih, akan berpengaruh terhadap belajarnya, atau juga ia merasa iri dengan anak lain yang disaksikannya selalu diberi kasih sayang yang utuh.

Lebih berbahaya lagi ketika anak mengambil kesimpulan sendiri dari pengalaman perceraian orang tuanya, bahwa cinta romantis itu tidak ada di dunia, buktinya cinta berakhir berpisah. Atau juga memandang bercerai itu sesuatu yang lumrah terjadi, dan bisa dilakukan oleh setiap keluarga. Atau malah ia sulit percaya dengan setiap orang, karena salah satunya bisa saling mengkhianati.

Tentu, setiap perceraian memiliki alasan-alasan tertentu sehingga pasangan akhirnya mengambil keputusan final yaitu berpisah, ketimbang mempertahankan kebersamaan mereka dalam rumah tangga. Tapi, bila perceraian tersebut dilakukan sementara mereka sudah diberi karunia anak-anak oleh Tuhan, maka yang menjadi korban pertama perceraian tersebut adalah anak-anak tadi. Setiap anak yang mengalami hidup dengan orang tua bercerai satu dengan lainnya berbeda dalam menyikapi dampak perceraian tersebut. Ada yang bisa beradaptasi dengan baik dan mampu melewatinya dengan normal, tapi tentu saja dampak perceraian pastilah punya pengaruh dalam perkembangan anak yang mengalaminya tersebut.

Membangun hubungan dan komunikasi dengan pasangan bukanlah hal mudah. Penulis tentu bukan ingin menggurui setiap pembaca mengenai membangun keluarga yang baik dan berhasil. Tapi penulis hanya ingin mengajak pembaca untuk menimbang fakto-faktor negatif sebuah perceraian bagi anak-anak yang merupakan hasil dari buah cinta dan kasih sayang antar pasangan. 


Posting Komentar