Cara Berkomunikasi Efektif Dua Arah dengan Anak

Daftar Isi


Tantangan terbesar orang tua adalah membangun komunikasi yang efektif dengan anak yaitu komunikasi dua arah, sehingga banyak orang tua yang frustrasi berkomunikasi dengan mereka. Termasuk dalam mendidik anak. Mengapa?

Kita mungkin sudah berusaha menciptakan komunikasi model dua arah tadi inginnya kita supaya efektif, ingin terbuka dan jujur, sering kali kita merasa frustrasi ketika mereka tampak tidak sepenuhnya memperhatikan kita atau memperhatikan tema percakapan yang sedang berlangsung. 

Menjadi pertanyaan dan koreksi terhadap kebiasaan kita, yaitu apakah kita sendiri juga sering berbicara dengan mereka sambil membaca koran, melipat pakaian, sedang menyetrika, atau bekerja di depan komputer—lalu sambil bertanya-tanya dengan sambil lalu, dan tiba-tiba komunikasi mulai terputus. Dan contoh seperti itu kita anggap biasa.

Harus disadari bahwa anak-anak itu secara alami mudah mudah sekali teralihkan perhatiannya dengan hal lain, dan tidak selalu responsif terhadap lingkungan sekitarnya termasuk kita mulai membuka dialog dengan dia. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan pola komunikasi yang positif serta memastikan bahwa anak memahami pentingnya berkomunikasi dengan baik. Pencegahan sejak dini, melalui pendidikan tentang cara berkomunikasi yang tepat, adalah kunci untuk menghindari kebiasaan komunikasi yang kurang baik.

Ajarkan anak dengan memberi contoh yang baik. Saat berbicara dengan mereka, berikan perhatian penuh. Jadi tidak seperti yang disebutkan tadi, jangan sambil lalu. Bila perlu aktifitas lainnya seperti nonton tv dll. Makanya, matikan televisi, biarkan panggilan masuk ke pesan suara, atau pindah ke ruangan yang bebas dari gangguan.

Jelaskan kepada anak dengan bahasa yang sesuai dengan usianya tentang bagaimana cara mereka berkomunikasi dan mengapa cara tertentu mungkin kurang efektif. Tunjukkan metode komunikasi yang lebih baik, bahkan dalam situasi yang sulit atau saat menghadapi pertanyaan yang menantang.

Jadilah pendengar yang aktif. Biarkan mereka mengungkapkan pendapat dan menyampaikan sudut pandang mereka. Ajukan pertanyaan untuk memastikan bahwa Anda benar-benar memahami apa yang mereka maksud. Hal ini penting, supaya anak-anak memperhatikan penuh terhadap apa yang kita sampaikan.

Bersikaplah konsisten dalam cara Anda berkomunikasi dengan anak. Pastikan pesan yang disampaikan selalu sama dalam setiap interaksi. Tunjukkan bahwa Anda akan memberikan perhatian khusus ketika pola komunikasi yang kurang baik muncul, sehingga anak memahami pentingnya komunikasi yang efektif.

Anak-anak tetaplah anak-anak, terkadang mereka akan mudah menolak untuk diajak sekedar ngobrol. Mereka terkadang enggan berkomunikasi dengan kita orang tuanya. Namun, sebagai orang tua, Anda adalah yang paling memahami perilaku mereka dan dapat menilai perkembangan komunikasi mereka. Cara terbaik untuk membangun pola komunikasi yang sehat adalah dengan menjadi contoh yang baik dalam keterampilan komunikasi yang positif.

Posting Komentar