Istri Khianati Suami dan Sebaliknya Karena Berjarak dan Begini Cara Antisipasinya

Daftar Isi


Istri khianati suami dan sebaliknya sering kita dengar di berbagai tayangan video yang akhirnya mengancam hubungan keluarga yang sudah dibangun dengan susah payah yang salah satu penyebabnya karena saling berjauhan (long-distance marriage). Agar hal tersebut tidak terjadi, mungkin tips berikut ini bisa dilakukan.

Karena keadaan ada kalanya sebuah keluarga di mana suami dan istri terpaksa saling berjauhan secara fisik. Misalnya suami dituntut melakukan tugas kerja di tempat yang jauh untuk beberapa lama yang tidak memungkinkan pasangan bisa menyertai. Atau juga karena istri menempuh pendidikan di luar sementara suami punya tanggung jawab bekerja. 

Situasi ini tidak gampang bagi pasangan, bukan hanya bagi mereka yang baru menikah, bahkan mereka yang sudah cukup lama berumah tangga keadaan berjauhan tentu akan mengurangi kesempurnaan hubungan suami dan istri, baik secara hubungan fisik maupun hubungan emosional keduanya.

Mengapa Hubungan Suami Istri Berpisah Sangat Rentan?

Hal apa saja yang menjadikan hubungan suami dan istri bisa rentan terganggu ketika mereka berjauhan?

  • Kurangnya kedekatan secara fisik. Bagaimanapun kedekatan secara fisik antara suami dan istri sangat dibutuhkan untuk membangun keintiman baik secara fisik maupun emosional. Bisa dibayangkan ketika berjauhan maka bisa saja muncul rasa kesepian, kerinduan yang tertahan dan bahkan merasa kurang diperhatikan
  • Komunikasi secara langsung lebih efektif ketimbang berjauhan. Kita bisa membayangkan bahwa komunikasi langsung saja sering muncul salah paham, dan salah pengertian. Apalagi komunikasi dalam jarak jauh. Hal ini akan lebih berat lagi jika pernikahan dalam masa awal-awal hubungan.
  • Bisa muncul rasa capek secara fisik dan emosional karena tanggung jawab dan beban yang harus dipikul oleh masing-masing pihak. Istri bisa saja harus melakukan sendiri banyak tugas rumah tangga, begitu pun suami merasa tidak mendapat perhatian istri.
  • Bila situasi berjauhan tersebut kurang dibicarakan dengan matang dan dipersiapkan dengan seksama antar keduanya, bisa jadi masing-masing pihak merasa kehilangan tujuan dan harapan. Maksudnya begini, bila situasi keterpisahan tersebut tidak dibahas, untuk apa dan bagaimana tujuannya berpisah sementara tersebut, maka ketidakjelasan itu bisa berakibat memunculkan pertanyaan, untuk apa, aku menikah bila berpisah seperti ini dan seterusnya.

Bagaimana Cara Hubungan Suami-istri tetap Harmonis Walau Berjauhan?

Membangun sebuah hubungan keluarga antara suami dan istri bukan tercipta semalam, karena banyak hal yang harus dipikirkan dan kemudian dibahas dalam pembicaraan-pembicaraan serius mengenai hubungan masa depan mereka berdua. Misalnya, membicarakan kemungkinan-kemungkinan bila suatu saat harus berjauhan karena faktor situasi dan kondisi tertentu. Dan bila tiba waktunya suami dan istri harus berjauhan, pembicaraan tersebut lebih detail lagi dibahas.

Lalu apa yang harus dilakukan supaya hubungan yang terkendala oleh jarak tersebut tetap terkoneksi untuk menjaga keterikatan antara suami dan istri tersebut? 

Pertama, kunci pentingnya adalah tetap menjalin komunikasi yang intens. Komunikasi intens itu bukan hanya terletak pada kuantitas, atau seringnya, tapi juga kualitas komunikasi itu sendiri harus berisi. Misalnya, bagaimana mengungkapkan perasaan rindu, keinginan atau harapan untuk terus terhubung. Kita beruntung sekarang ini media komunikasi sangat lengkap, bahkan bisa video call di mana wajah bisa langsung kelihatan. Chatting dengan pasangan dalam setiap kesempatan. 

Mengungkapkan harapan dan perasaan itu akan mengobati suasana kesendirian tersebut. Nah, yang perlu diingat, jangan hanya kalau ada masalah, atau butuh sesuatu baru membuka komunikasi. Karena kalau jarang melakukan hubungan melalui media tersebut, bisa saja akan menimbulkan banyak salah sangka. Kalau perlu, lakukan cara ini sebagai sebuah rutinitas dan bahkan terjadwal.

Kedua, tidak memberi kesempatan waktu untuk melakukan hubungan dengan orang lain yang berjenis kelamin berbeda dengan membuka hati atau curhat kesedihan, masalah dan semacamnya. Itu yang disebut dengan situasi yang rentan, situasi yang bisa mudah seseorang terjerumus untuk terikat dengan orang lain. Awalnya mungkin tidak masalah, tapi justru di situlah bahaya mengincar.

Ingat, ketika seseorang sudah merasa nyaman, nyaman untuk bercerita, nyaman didengarkan, nyaman karena orang lain merasa tersambung dan nyaman diperhatikan, segeralah menyadari dan mulai membatasi, sebelum hal tersebut keterusan.

Ketiga, buatlah semacam ruang di mana terjadi ikatan bersama dengan pasangan. Bentuknya seperti apa? Bisa jadi seperti dalam momen-momen tertentu, misalkan pada ulang tahun anak, buatlah acara bersama melalui online. Atau sekarang ini setiap orang bisa nonton bareng secara online. Ungkapkan perasaan sayang, atau juga bisa dalam bentuk memberikan kejutan, mengirimkan sesuatu dalam bentuk paket yang dikirim atas nama kita sebagai pasangan. Jadi ada saja yang bisa dibuat untuk mengikat hati bersama dengan pasangan yang jauh tadi.

Keempat, kalau memungkinkan buatlah jadwal untuk saling mengunjungi sebagai cara untuk bertemu secara rutin. Tentu hal ini berhubungan dengan biaya, dan situasi serta kondisi yang bisa dijangkau. Kalau tidak, berceritalah kepada pasangan yang jauh di sana, segala sesuatu yang ada di sekitar. Kotanya, pekerjaannya, ketenangannya, kenyamanannya dan seterusnya untuk memberikan gambaran bahwa pasangan yang jauh itu merasa aman dan tenang. Begitu juga, berkisahlah sementara yang ada di rumah, dengan bercerita dan meminta pendapat sebelum memutuskan sesuatu, bila sebuah keputusan harus diambil. Tapi jangan sampai menambah beban bagi yang tinggal di tempat jauh. Ini kembali soal berkomunikasi yang baik dengan pasangan yang jauh.

Kelima, bagaimana dengan kesepian? Nah, tentu saja, menjadi konsekuensi bagi pasangan yang berjauhan setelah pernikahan. Biasanya ke mana-mana berdua, di rumah juga berdua, segala sesuatu dilakukan berdua dan seterusnya, kini masing-masing berada di tempat berbeda. Maka kesepian pasti akan menghinggapi. Menanggulangi hal ini, carilah kegiatan yang positif di luar tanggung jawab yang harus dipikul oleh masing-masing pihak. Baik juga kalau mengisi waktu senggang untuk berolah raga supaya tetap bugar sebagai salah satu cara mengusir kesepian tersebut.

Keenam, doronglah pasangan untuk tetap taat kepada Tuhan dan memegang teguh imannya. Kenapa? Dengan iman yang benar dan keyakinan kepada Tuhan yang tetap terjaga, maka sebenarnya di dalamnya juga ada bentuk kepasrahan diri kepada Tuhan dan firman Tuhan. Nah, dari situ juga akan terbangun pandangan bahwa Tuhan yang mempersatukan dua orang hingga menjadi suami dan istri, dan Tuhan juga yang melarang, siapapun tidak boleh mencerikan apa yang sudah dipersatukan Tuhan tersebut. Dalam kerohanian yang baik, maka tidak akan ada pengkhianatan kepada pasangan, walaupun kondisi dan situasi yang berjauhan.

Posting Komentar