Masa Depan Cerah di Tangan Tuhan: Harapan bagi Setiap Wanita Kristen
Masa Depan: Misteri atau Janji Tuhan?
Setiap wanita Kristen pasti pernah merasakan kecemasan akan hari esok. Dunia yang penuh ketidakpastian—ekonomi, bencana, atau kekerasan—membuat banyak orang pesimis, bahkan berkata, "Masa depan semakin suram!"
Namun sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk memiliki perspektif berbeda. Masa depan kita bukan ditentukan oleh keadaan, tetapi oleh janji Tuhan (Yeremia 29:11). Dia berfirman:
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Ayat ini menjadi landasan iman bahwa Tuhan memegang kendali, sekalipun situasi terlihat buruk.
Tanggung Jawab Kita di Tengah Janji Tuhan
Meski masa depan ada di tangan Tuhan, kita memiliki peran aktif:
Hidup dalam Optimisme Iman
Tuhan mampu mengubah yang buruk menjadi baik (Roma 8:28). Percayalah bahwa Dia sedang bekerja, bahkan dalam kegagalan sekalipun.Tetap Melangkah dengan Iman
Jangan pasif! Lakukan yang terbaik dalam pekerjaan, keluarga, dan pelayanan, sambil berserah pada pemeliharaan-Nya.Jauhi Kompromi dengan Dosa
Masa depan cerah dimulai dengan hidup berkenan kepada Tuhan. Firman-Nya adalah lampu bagi langkah kita (Mazmur 119:105).
Mengapa Tuhan Menyembunyikan Masa Depan?
Tuhan sengaja membuat masa depan sebagai misteri agar kita:
Bergantung pada-Nya, bukan pada ramalan atau kekuatan sendiri (Amsal 3:5-6).
Hindari kesombongan, karena hidup manusia seperti uap yang cepat berlalu (Yakobus 4:14).
Belajar berdoa, "Jadilah kehendak-Mu" (Matius 6:10).
Praktik Nyata: Merencanakan Masa Depan dengan Iman
Sebagai wanita Kristen, kita boleh merencanakan:
Pendidikan anak
Karir atau pelayanan
Keuangan keluarga
Namun selalu sertakan doa: "Tuhan, inilah rencanaku, tetapi kehendak-Mulah yang jadi." Ingatlah: "Bersama Tuhan, masa depan selalu ada."
Kesimpulan
Masa depan mungkin misteri bagi kita, tetapi bukan bagi Tuhan. Tugas kita adalah percaya, taat, dan terus melangkah dalam tuntunan-Nya. Serahkan segala kekhawatiran kepada Dia yang memegang hari esok—karena dalam Yesus, harapan tidak pernah sia-sia.
Posting Komentar
Karena saya percaya pengalaman Anda adalah berharga bagi keluarga lainnya.