Tips dan Strategi Sukses Tanpa Merusak Hubungan

Daftar Isi

Meraih sukses dalam hidup menjadi impian banyak orang dan untuk meraihnya dengan bekerja keras yang terkadang harus menyingkirkan semua rintangan yang menghadang. Namun terkadang rintangan itu datang dari orang-orang terdekat yang punya hubungan dengan kita. Bagaimana supaya bisa tetap menggapai kesuksesan tanpa merusak hubungan pertemanan bahkan persaudaraan?

Ibaratnya sebuah pertandingan, maka meraih kesuksesan dan keberhasilan yang ingin didapatkan itu bukannya tanpa kendala. Dan bagaimana kalau kendalanya itu datang dari pesaing? Mereka mungkin sama dengan kita, terus bergerak dan bekerja keras untuk mencapai tujuan yang sama yaitu keberhasilan. Apapun bidang "keberhasilan" yang kita tuju itu tak dapat dihindari bahwa orang lain juga berjuang keras, sama dengan kita, ingin sukses, berhasil sesuai impian. Tapi bagaimana kalau ternyata pesaing kita adalah teman, sahabat atau bahkan saudara kita sendiri?

Mereka dulu adalah orang-orang dekat kita, tertawa bersama, bermain dengan permainan yang sama, dan bahkan makan semeja dengan kita. Apakah kita mau mengorbankan persahabatan atau bahkan persaudaraan demi mencapai sukses tersebut masuk dalam sebuah persaingan, atau kita akan mengorbankan tujuan kita demi menjaga hubungan yang terjalin baik tersebut?  Mari kita pikirkan baik-baik soal ini.

Jika kompetitor adalah orang dekat kita maka tetaplah untuk terus fokus dengan apa yang kita lakukan untuk meraih kesuksesan tersebut, dan berkompetisilah dengan sehat. Di sini kita lebih baik berusaha meningkatkan pelayanan ketimbang sibuk dengan berusaha untuk menjatuhkan pesaing. Di sinilah kita mengedepankan etika dalam usaha yang kita tekuni, yaitu menjauhkan dari usaha yang tidak sehat, seperti sabotase, atau menyebarkan isu-isu yang tidak baik mengenai pesaing.

Usaha menjatuhkan pesaing akan melahirkan permusuhan panjang yang justru akan merugikan kita sendiri karena kalau mereka merasa akan dijatuhkan, maka mereka akan menggunakan berbagai cara untuk menjatuhkan kita. Maka, tetaplah berada di jalur yang positif dalam menjalankan usaha kita. Seperti kaidah emas bisa berlaku secara positif terhadap pesaing kita yaitu, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka" Matius 7:12.

Makanya, tetap menjaga hubungan baik dengan teman dan saudara yang sekaligus kompetitor kita. Bangun komunikasi secara profesional dalam arti, jika pesaing memang berhasil, sampaikan ucapan selamat dan pujian. Di sinilah perlunya sportif. Namun, dalam menjaga pertemanan dan persaudaraan, berusahalah untuk bisa menempatkan diri dalam menjalin komunikasi tersebut. Maksudnya adalah, bagaimana kita bisa memisahkan antara urusan bisnis dan urusan pribadi. Jangan membawa isu persaingan di meja pertemanan, dan persaudaraan, dan sebaliknya.

Akhirnya, kesuksesan membutuhkan kerja keras untuk mencapainya, di dalamnya diperlukan fokus kepada tujuan dan kompetitor adalah alat pacu kita untuk lebih berinovasi dengan usaha kita. Berkonsentrasilah untuk menaikkan nilai dari apa yang kita usahakan, tanpa perlu menjiplak kompetitor dengan tujuan menjatuhkan. Walaupun kata-kata Paulus ini ditujukan untuk prinsip rohani yaitu bagaimana menyampaikan Kabar Baik, namun kita bisa mengadaptasikan prinsip dalam mencapai sebuah tujuan. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan, dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 1 Korintus 6:26

Posting Komentar