Warisan Terbaik untuk Anak: Lebih Berharga dari Harta Benda

Daftar Isi


Bila mendengar kata warisan, siapa yang tidak tertarik? Warisan sering dikaitkan dengan rumah, tanah, mobil, tabungan, atau saham. Banyak orang tua mempersiapkannya untuk anak-anaknya, seperti  asuransi pendidikan, perusahaan keluarga, investasi masa depan

Memang wajar jika orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Namun, apakah warisan hanya soal materi? "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)

Bila kita mendengar kata warisan, wah siapa yang tidak mau warisan? Atau siapa yang tidak ingin memberikan warisan termahal untuk anak-anaknya? Kata warisan sering dikaitkan dengan rumah, tanah, kendaraan bermotor, simpanan di bank atau saham-saham yang dilimpahkan bagi generasi selanjutnya. 

Banyak orang tua mempersiapkan warisan yang akan diberikan kepada anak-anaknya kalau mereka nanti meninggal. Ada yang mempersiapkan asuransi pendidikan, ada yang membuatkan perusahaan supaya anak-anaknya kelak bisa jadi pemimpin di perusahaan itu, ada yang memberikan simpanan untuk masa depan anak-anaknya dalam bentuk lain. 

Memang menjadi keinginan bagi semua orang tua untuk bisa mewariskan sesuatu bagi anak-anaknya kelak. Yang pasti, sebagai orang tua tentu ingin anak kita memiliki hidup yang lebih baik. Kita mempunyai sebidang tanah, maka kita akan mencoba membagi tanah itu dengan adil sebagai warisan bagi anak-anak kita. Atau bisa saja warisan yang akan kita berikan berupa harta benda, kekayaan, perusahaan atau barang berharga lainnya yang kita miliki.

Kesuksesan seseorang sering kali dipandang orang lain sebagai buah dari keberhasilan didikan yang dimulai dari beberapa generasi sebelumnya. Bakat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Jika kita sukses maka orang tua kita pun akan turut harum namanya, bahkan kakek dan nenek kita juga akan dipuji orang, sebaliknya apabila kita berbuat sesuatu yang tidak baik maka orang tua dan beberapa generasi sebelumnya bahkan nama keluarga pun bisa turut tercemar. 

Betapa seringnya seorang anak nakal yang berbuat onar akan dinilai dari orang tuanya. “Bandel sekali, anak siapa sih itu?” Komentar seperti ini sering kita dengar, dan itu tidaklah heran. Anak kecil bagaikan buku tulis kosong yang isinya akan tergantung dari apa yang dituliskan oleh ayah dan ibunya atau bahkan kakek dan neneknya di dalamnya. Meski anak-anak akan memiliki sifat-sifat tersendiri, namun bagaimana orang tua mendidik anak akan sangat menentukan seperti apa mereka kelak pada saat menginjak dewasa.

Lalu, bagaimana seandainya kita tidak memiliki semua benda-benda berharga itu? Apakah itu berarti anak kita tak akan mendapat warisan apa-apa dari kita? Masih ada satu hal lagi hal berharga yang bisa kita wariskan kepada anak-anak kita. Ini jauh lebih berharga dari semua harta benda itu dan yang unik, semua orang bisa mewariskan hal ini tanpa terkecuali. Warisan seperti apakah itu? Sahabat wanita, mewariskan harta benda dan barang berharga bagi anak cucu kita memang penting, ya kalau memang ada yang bisa diwariskan, tapi jangan lupa bahwa ada warisan yang jauh lebih penting dari semuanya itu. 

Selain pengajaran dan pendidikan yang Pengenalan akan Tuhan, hidup takut akan Tuhan dan memberi teladan hidup yang baik. Hal itu bisa kita wariskan mulai saat ini. Tak semua orang bisa mewariskan harta benda kepada anaknya, tetapi semua orang pasti bisa mewariskan pengenalan akan Tuhan kepada anak cucunya. Cara kita hidup dan cara kita mempengaruhi keluarga kitalah yang menjadi hal yang penting bagi orang yang hidup di dalam Tuhan. Bila cara kita hidup hanya berpusat pada diri sendiri dan melayani diri sendiri, maka mungkin kita hanya mewarisi hal-hal yang bersifat materi saja bagi keluarga maupun keturunan kita. Tetapi jika cara hidup kita berpusat pada orang lain dan untuk menolong kebutuhan orang lain, maka kita akan mewarisi suatu peninggalan yang akan lebih bersifat tak ternilai dan abadi.

Yesus berkata hidup kita tidak tergantung kepada harta benda. Ada suatu warisan yang tidak dapat dibeli oleh uang, tidak kena pajak dan tidak dapat diambil alih. Warisan jenis ini akan memperkaya si penerima, membentuk karakter dan mempengaruhi hidupnya. Warisan ini adalah warisan rohani, benar-benar warisan yang sangat layak untuk ditinggalkan. Sebuah keteladanan pun tidak kalah pentingnya dengan menyampaikan pengajaran Tuhan secara berulang-ulang kepada anak-anak kita. 

Mendidik mereka akan budi pekerti, ilmu pengetahuan dan pelajaran-pelajaran lainnya akan sangat baik buat masa depan mereka. Tetapi jangan lupa bahwa mengajarkan mereka tentang firman Tuhan dan menumbuhkan iman mereka sejak dini pun merupakan faktor yang teramat sangat penting yang tidak boleh diabaikan atau ditunda-tunda. Kita berikan contoh yang baik kepada anak-anak, bukan hanya lewat teori dan perintah, namun yang lebih penting justru dengan keteladanan secara langsung lewat cara, sikap dan gaya hidup kita. 

Anak-anak selalu memperhatikan hidup kita tanpa kita sadari, dan contoh perilaku yang baik, hidup yang kudus, penuh kasih, akan membuat mereka menjadi anak-anak terang yang mengenal pribadi Tuhan sejak usia mudanya. Sudahkah kita memberi keteladanan yang baik pada mereka? Seperti apa mereka kelak dikemudian hari akan sangat tergantung dari seberapa baik kita mendidik mereka dan memberi keteladanan langsung lewat segala aspek dalam kehidupan kita.

Peninggalan terbesar yang bisa kita warisi dan kita wariskan nantinya adalah hidup yang berpusat pada Allah. Hal ini merupakan warisan yang tak ternilai harganya, yang abadi dari generasi ke generasi dan menyenangkan Allah hingga ke dalam kekekalan. Warisan dalam bentuk harta benda bisa habis lenyap. Perusahaan bisa bangkrut. Tanah bisa menjadi sengketa besar. Deposito bisa habis. Tapi jika kita mewariskan pengenalan akan Tuhan maka kita sedang mewariskan sesuatu yang bernilai kekal. Jika kita mewariskan teladan hidup yang baik dan hidup takut akan Tuhan, maka anak-anak kita akan bertumbuh menjadi orang yang luar biasa di dalam Tuhan.

 

Sebagai warisan terutama dan termahal, pilihan kita hendaknya mewariskan iman kepada Kristus untuk anak-anak kita. Segala bentuk harta benda-sebaik apa pun kita menyimpannya, dapat habis dan lenyap. Namun, iman kepada Kristus memberi hidup yang takkan layu. Mari kita mulai mewariskan iman semacam ini kepada anak-anak kita, mulai hari ini, yakni melalui pembicaraan yang berulang-ulang tentang firman Tuhan. Tentang Kristus yang menanggung hukuman dosa kita di kayu salib, agar kita memiliki hak untuk hidup kekal bersama-Nya. Tentang bagaimana anak Tuhan belajar menaati dan melakukan kehendak-Nya. Tentang cinta Allah yang nyata dalam kehidupan masing-masing pribadi. Dan nantinya warisan itulah yang akan menjadi harta paling berharga, paling mahal, untuk anak-anak kita.

"Sebab apakah gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?" (Markus 8:36)*

Posting Komentar